"Juga menyebarkan isu-isu sosial dan isu separatisme berbahasa Inggris untuk mencari simpati dan dukungan politik dari dunia internasional, seperti yang dilakukan Benny Wenda dan Veronica Koman,” ungkapnya.
Baca Juga: Surat Hasil Covid-19 Indonesia Diragukan Negara Lain, dr Tirta: Aneh, Ga Valid
Ia menilai, beberapa orang memanfaatkan media sosial untuk mempengaruhi opini dunia dan menjadikan panggung diplomasi untuk mendulang suatu dukungan.
“TNI bersama kementerian/lembaga terkait, dan masyarakat khususnya generasi muda, harus bahu membahu memberdayakan potensi dunia maya dan potensi digital yang dimiliki untuk membendung dan menghadapi ancaman separatisme di dunia maya,” jelasnya.
Untuk itu, Hadi meminta masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, agar tak mempengaruhi stabilitas nasional lewat konflik sosial, sehingga pembangunan negara bisa berjalan lancar.***