Ganjar Pranowo: Jika Ingin Selenggarakan Acara dengan Keramaian Betul-Betul Protokolnya Disiapkan

- 18 November 2020, 15:58 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beri imbauan jelang libur panjang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beri imbauan jelang libur panjang. / dok humas pemprov jateng/

PR TASIKMALAYA – Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah secara tegas tidak memberikan izin atas semua kegiatan atau acara yang berpotensi timbulkan kerumunan massa.

Pasalnya, dilarangnya kerumunan massa merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19.

“Kami tidak mengizinkan acara yang menimbulkan kerumunan, yang sifatnya ramai-ramai tidak diizinkan,” tegasnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Baca Juga: Google Berikan Bantuan untuk UMKM dan Para Pencari Kerja di Indonesia

Ganjar menambahkan, semua kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa dengan jumlah besar maka hendaknya mendapatkan izin dari pihak terkait yaitu kepolisian dan Satgas Covid-19 Jateng.

Lebih lanjut, Ganjar memberikan keterangan bahwa pihaknya kini tengah melakukan pemetaan akan agenda-agenda besar yang berpeluang timbulkan kerumunan massa.

Selain itu, pihaknya berharap agar para tokoh agama maupun tokoh masyarakat bisa menahan diri.

“Termasuk di tempat-tempat pariwisata kemarin dievaluasi kita sampaikan, agar Dinas Pariwisata juga mengontrol. Kalau sudah berlebihan, tidak terkontrol dengan baik, tutup, bubarkan,” ujarnya.

Baca Juga: Akui Hanya Undang 30 Tamu, DPP FPI: Usul Kami dan Panitia untuk Gelar Acara Besar

Ganjar mengimbau, agar semua penyelenggara acara yang berpotensi timbulkan keramaian massa untuk benar-benar mempersiapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Maka seluruh yang sekarang ingin menyelenggarakan acara dengan keramaian kita minta untuk betul-betul protokolnya disiapkan,” imbau Ganjar.

Berdasarkan keterangan yang diberikan Ganjar, tidak ada batasan jumlah orang yang diperbolehkan mendatangi suatu acara.

Namun, tetap saja protokol kesehatan harus diperhatikan dengan seksama.

Baca Juga: Diretas Secara Massal, Twitter Rekrut Hacker Terkemuka Sebagai Kepala Keamanan

“Sebenarnya kalau semua mau menyiapkan dengan protokol yang baik, gak apa-apa kok dibatasi jumlahnya, diatur, duduknya berjarak, pakai masker, di situ ada protokolnya kana man,” pungkasnya.

“Inilah yang disebut dengan adaptasi kebiasaan baru, tapi kalau kerumunan yang tidak terkontrol, tidak teratur, itu yang sangat membahayakan,” tandasnya.

Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan adanya pelanggaran kesehatan yang dilakukan oleh anak Jokowi Gibran Rakabuming.

Pasalnya, Gibran diketahui mendaftarkan diri untuk maju Pilkada Solo dan diantarkan oleh ribuan massa pendukungnya.

Baca Juga: BSU Rp 1,8 Juta untuk Guru, Cek Disini untuk Mekanisme Pencairannya!

Meski tidak dibubarkan pada saat itu, Bawaslu Solo memberikan surat peringatan kepada Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan.

Surat peringatan diberikan karena Gibran dan Teguh diantar ribuan pendukung.

Teguran tersebut diberikan agar paslon tidak melakukan pengumpulan massa kembali di tahap selanjutnya, hal tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan mudahnya penyebaran virus Covid-19.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah