Vaksin akan Tiba Dalam Waktu Dekat, Jokowi: Tetap Ikuti Koridor Ilmiah

- 28 Oktober 2020, 21:06 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo /FB Joko Widodo

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 masih berjalan dan sama sekali tak dapat diprediksi kapan berakhirnya.

Namun, dampak kematian oleh virus corona di Indonesia saat ini terus berkurang dan jumlah pasien sembuh kian meningkat.

Kabar baik tersebut diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo ketika memberi sambutan pada rapat terbatas tentang vaksinasi Covid-19 di Istana Negara pada hari Senin, 26 Oktober 2020, di Jakarta.

Baca Juga: Bahar bin Smith Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penganiayaan Supir Taksi Online

Presiden menjelaskan, per 25 Oktober 2020, kasus aktif di Indonesia berada pada level 16,06 persen, jauh lebih rendah daripada rata-rata global dengan angka 23,73 persen.

Pasien Covid-19 kini memang berjumlah lebih banyak, tetapi juga lebih cepat sembuh. Hal tersebut dibuktikan oleh angka kesembuhan yang mencapai 80,51 persen, jauh di atas negara-negara lain dengan angka 73.60 persen.

Sementara risiko kematian (fatality rate) di Indonesia 3,41 persen yang termasuk lebih tinggi daripada rata-rata global dengan 2,67 persen.

Baca Juga: Presiden FIFA Gianni Infantino Positif Covid-19

Tetapi, angka risiko tersebut merupakan perkembangan baik sejak permulaan pandemi yang dapat mencapai 8-9 persen. Secara grafik, Fatality rate di Indonesia mengalami penyusutan.

Kebijakan vaksinasi telah sejak lama dipatok oleh pemerintah guna menumbuhkan pertahanan imunitas pada masyarakat.

Dalam rapat terbatas itu tersebut presiden mendiskusikan sejak keperluan pemasokan vaksin sampai dengan agenda aktualisasi vaksinasinya.

Baca Juga: Jokowi Terbitkan Perpres, KPK Dapat Ambil Alih Kasus yang Ditangani Kejagung-Polri

Dalam pengarahannya, Presiden Jokowi menegaskan supaya vaksin yang dikonsumsi adalah yang terbukti faktor keamanannya (safety), efektivitas imunogenitasnya (bisa menginduksi antibodi), serta efikasinya dapat dipercaya, yang berarti antibodi yang ada dapat membendung perkembangan virus.

Secara spesifik, presiden menggarisbawahi aspek safety tersebut, sebab akan menjadi yang pertama disorot oleh masyarakat, para ahli, dan peneliti.

"Ada satu saja yang bermasalah, itu bisa menimbulkan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap upaya vaksinasi ini," imbuhnya. 

Baca Juga: Minta Jokowi Tak Manjakan Anak Muda, Megawati: Apa Sumbangsih Kalian untuk Bangsa? Masa Hanya Demo

Presiden mengingatkan supaya semua tahap persipan vaksin Covid-19 memenuhi asas-asas dan berdasarkan data ilmiah dengan tolak ukur kesehatan yang valid. Pemerintah pun tidak mau dianggap tergesa-gesa.

“Hati-hati, jangan sampai tergesa-gesa sehingga kaidah saintifik, data sains, dan standar kesehatan dinomorduakan. Tolong, meskipun kita ingin dipercepat, tapi kita harus tetap mengikuti koridor ilmiahnya,” ujar Presiden Jokowi.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi tentang jumlah dan dari mana vaksin yang akan segera tersedia itu berasal. Kondisi di industri vaksin sangat dinamis.

Baca Juga: 4 Tips Cegah Timbulnya Bintik Hitam pada Pakaian

Dengan ketersediaan yang terbatas dan tingginya permintaan, sedangkan proses vaksin untuk sampai ke konsumennya sendiri mesti melewati jalan yang sarat akan regulasi.

Tetapi Presiden Jokowi memohon agar jajarannya mempersiapkan secara rinci begitu vaksin tiba, masuk gudang, pengangkutan, distribusinya, sampai dengan lokasi pencadangan di lapangan.

Selain itu, sarana, alat, atau tenaga terlatih pun akan diperlukan, sehingga presiden memerintahkan agar segala sesuatunya segera dipersiapkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x