Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Bisnis dan Industri, Indonesia Jalin Kemitraan dengan Korea Selatan

- 28 Oktober 2020, 06:50 WIB
 Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. /ANTARA/Biro Humas Kementerian Perindustrian/

PR TASIKMALAYA - Indonesia dan Korea Selatan memiliki keterikatan sebagai mitra diplomatis guna mengembangkan sektor manufaktur.

Kolaborasi komprehensif kedua negara ini dimaksudkan untuk mendorong perekonomian yang saling memberi keuntungan.

“Selama bertahun-tahun, Indonesia dan Korea secara kontinyu memperkuat hubungan ekonominya,” ucap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, saat memberikan sambutan dalam acara virtual Segye ASEAN Forum 2020 pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Buntut Kasus Gus Nur, Kru YouTube Refly Harun akan Diperiksa Polisi

Menperin berharap, dalam usaha membangkitkan kembali ekonomi nasional sebagai imbas dari pandemi Covid-19, kerja sama Indonesia-Korea Selatan dapat lebih dipererat.

“Melalui Segye ASEAN Forum 2020 ini, kami yakin kedua negara dapat lebih meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang bisnis dan sektor industri,” paparnya.

Di tahun 2019, perdagangan timbal balik antara Indonesia dan Korea Selatan memperoleh hasil USD15,6 miliar.

Baca Juga: Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak Masih Tinggi, DPR: Hukuman Belum Beri Efek Jera

Produk Indonesia yang dikirim ke Korea Selatan, mayoritas ialah besi dan baja, kayu, barang dari kayu, mesin, peralatan listrik, barang jadi, dan aksesoris pakaian.

Menurut Agus, beberapa investor besar dari Negeri Ginseng itu, seperti Samsung dan Posco telah meninvestasikan modalnya di Indonesia.

Cara ini dianggap dapat membantu memperdalam formasi manufaktur di dalam negeri yang pada akhirnya akan memperkuat daya saing.

Baca Juga: Diduga Homoseksual hingga Dipecat, Brigadir TT Layangkan Gugatan pada Polri

Sementara itu, sejumlah investor lain pun memperhitungkan Indonesia sebagai negara haluan utama untuk memperluas bisnis mereka, seperti Hyundai, Lotte Chemical, serta LG Chemical.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia karena dipercaya sebagai rumah bagi perusahaan-perusahaan terkemuka untuk makin berkembang di masa depan,” Agus menambahkan. 

Untuk membuka jalan masuk para investor di masa pandemi, Kementerian Perindustrian secara berkesinambungan menerbitkan kebijakan strategis untuk membantu kegiatan industri supaya tetap berjalan, dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Dianggap Bersikap Sopan, Petiggi Sunda Empire Dihukum Dua Tahun Penjara

Dalam kebijakan tersebut termasuk publikasi Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI).

“Hal ini sesuai protokol kesehatan yang direkomendasikan WHO, sehingga dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

“Penerapan IOMKI selama beberapa bulan terakhir ini telah membantu perekonomian Indonesia, sehingga diharapkan dapat rebound. Bahkan, kebijakan ini akan memastikan industri manufaktur tetap kompetitif di tengah pandemi Covid-19,” terangnya.

Baca Juga: Disebut 'Toyota Man', Berikut Pendapatan dan Total Kekayaan Khabib Nurmagomedov

Selain itu, Kemenperin pun sudah menyarankan beragam stimulus guna memulihkan dinamika sektor industri di tanah air, khususnya bagi yang terimbas wabah Covid-19.

Stimulus itu mencakup pajak impor yang dikurangi, pajak penghasilan, restitusi pajak pertambahan nilai, dan tunjangan pajak penghasilan bagi perusahaan perseorangan.

“Kami sangat menyambut investasi di berbagai sektor industri. Khususnya industri substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya, dan industri produk berbasis teknologi tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Beri Segudang Fungsi untuk Sektor Industri, Cloud Computing dan IoT Jadi Sorotan

Karenanya Kemenperin mengapresiasi keterlibatan perusahaan farmasi Indonesia dan Korea Selatan dalam meningkatkan vaksin Covid-19 serta membuktikan sebuah kemajuan yang cemerlang.

“Kami berharap kol borasi ini tidak hanya membantu kedua negara dalam memerangi Covid-19, tetapi juga menciptakan kerja sama yang lebih kuat di masa depan,” tutupnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemenperin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah