Minta Jokowi Copot Menteri Manuver untuk Pilpres 2024 Mendatang, PDIP: Jangan Lengah, Ingat Sejarah!

- 25 Oktober 2020, 07:40 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. / YouTube/Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA - Darmadi Durianto, politikus asal partai PDI Perjuangan meminta Presiden Joko Widodo copot menteri yang sudah mulai manuver untuk kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Jangan lengah. Tidak tertutup kemungkinan ada manuver-manuver politik dari beberapa pembantu Jokowi demi kepentingan jangka panjang (Pilpres)," ujar Damardi pada Sabtu 24 Oktober 2020 dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam RRI.

Dalam keterangannya ia tidak menyebutkan menteri mana saja yang dianggapnya bermanuver.

Baca Juga: Kasus di Eropa Meningkat, Peneliti Tiongkok Prediksi Puncak Global Covid-19 Dua Pekan Mendatang

Namun secara tegas, ia menyarankan Jokowi untuk segera mencari sosok pengganti para menteri tersebut.

"Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," ujarnya.

Berdasarkan ungkapan tersebut, Darmadi juga menyiratkan saran kepada Presiden Jokowi untuk melakuan evaluasi kepada para pembantunya di kabinet.

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Bogor, Beberapa Perumahan di Bekasi Tergenang Banjir Hingga 1,5 Meter

"Per tiga bulan bila perlu mesti ada review secara ketat. Review diperlukan sebagai upaya mengidentifikasi adanya kepentingan-kepentingan yang diam-diam menyelinap ke istana tanpa diketahui pak presiden," ungkapnya.

"Jangan menunggu sesuatu terjadi tapi kita harus waspada dan antisipasi," tambahnya.

Anggota DPR dapil Jakarta ini pun memprediksi bahwa loyalitas para pembantu Jokowi akan terlihat dipertengahan periode kedua nanti.

Baca Juga: Digelar November, Sidang Perdana Kasus Djoko Tjandra Dipimpin Oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakpus

"Apakah masih loyal atau tidak, nanti di pertengahan jalan (dua tahun setengah pemerintahan) akan kelihatan. Karena di fase itu patut diduga sudah tidak lagi memikirkan kepentingan kabinet dan program-program yang digariskan pak presiden tapi mereka akan lebih mengedepankan kepentingan mereka," pungkasnya. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x