Ia juga mencontohkan upaya yang harus dilakukan untuk menjaga alam adalah dengan tidak menebang pohon dengan mudah atau mengalihfungsikan lahan.
“Dan jangan terlalu mudah juga mengalih fungsikan, hutan menjadi, walaupun itu menjadi kebun, atau pun menjadi ladang. Tetapi kalau ini merusak, ini sebaiknya segera diwaspadai.
"Jadi kita butuh turun tangan masyarakat, melalui kepala desa dan para RT-RW untuk memberikan, pemahaman kepada masyarakat bahayanya itu, tidak hanya buat mereka untuk ke bawah apalagi masyarakat yang berada di dataran paling bawah juga,” pesan Ade.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Minggu ini Jabar Sudah Penuhi Standar WHO untuk Tes PCR Satu Persen Jumlah Populasi
Untuk Provinsi Jawa Barat pada periode 18 – 24 Oktober 2020, memasuki wilayah yang berpotensi terjadi peningkatan curah hujan yang lebat dan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, hal tersebut tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang telah memasuki musim hujan serta terpengaruh dari dampak La Nina, BNPB meminta masyarakat tetap waspada dan siap siaga.
Kesiap siagaan menghadapi bencana untuk mengurangi risiko dari bahaya yang kemungkinan lebih besar terjadi harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga, sehingga masyarakat akan terhindar dari kemungkinan hal buruk yang terjadi.
Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, APBN 2020 Dirombak Dua Kali
Untuk meningkatkan kesiap siagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, BNPB telah menyampaikan surat edaran kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah di seluruh Provinsi.**