PR TASIKMALAYA – Industri obat dan farmasi di Indonesia harus terus dikembangkan dan diinovasi.
Bukan saja untuk mengurangi biaya impor, melainkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas obat di Indonesia.
Terlebih obat merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh pelayanan jasa kesehatan maupun masyarakat.
Baca Juga: BNPB Minta Alat Peringatan Dini Bencana Harus Dipelihara
Hal ini tentu menjadi fokus Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam mengembangkan industri farmasi di Tanah Air.
Pengembangan ini bertujuan agar Indonesia bisa mandiri dan berdaya saing melalui pengembangan obat modern asli dari dalam negeri.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi, Indonesia memiliki keanekaragaman hanyati terbaik seperti jahe, lempuyang, pala, nilan, dan lainnya.
Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ronaldo Absen Bela Juventus
Hal tersebut, lanjut Doddy, bisa menjadi modal utama dalam membangun kemandirian untuk memproduksi obat.
Melalui keterangan tertulisnya, Ia menyampaikan bahwa pihaknya mendorong pengembangan obat tradisional menjadi Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) berupa Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka.