Dukung Sumber Energi Ramah Lingkungan, PT PLN Luncurkan Program untuk Petani Bawang Merah

- 11 Oktober 2020, 10:00 WIB
PLN Sulselrabar saat meluncurkan Program Layanan Petik Bawang Merah, di Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Enrekang, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/10/2020). ANTARA/HO/Humas PLN Sulselrabar)
PLN Sulselrabar saat meluncurkan Program Layanan Petik Bawang Merah, di Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Enrekang, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/10/2020). ANTARA/HO/Humas PLN Sulselrabar) /

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Addi menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi Program Layanan Petik Bawang Merah yang bisa mengurangi tingkat penggunaan pestisida di Desa Pekalobean.

"Kami sebut listrik masuk kebun, dimana listrik ini sangatlah bermanfaat, selain untuk irigasi pengairan. Sekarang program ini dapat mengurangi tingkat penggunaan pestisida dengan adanya inovasi lampu hama," ujar Addi.

Baca Juga: Di Masa Pandemi Indonesia Tak Kehilangan Lahan Investasi, ini Buktinya!

Program Layanan Petik Bawang Merah ini memiliki tiga program unggulan, yaitu pompanisasi irigasi pengairan kebun bawang, sehingga dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar Rp 35 ribu per hari.

Selain itu, ada juga program lampu hama (penangkap dan pengusir hama), sehingga dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar Rp 5,5 juta per panen setiap empat bulan.

Penggunaan tanpa lampu hama, petani membutuhkan Rp 13 juta per panen, sedangkan lampu hama membutuhkan sekitar Rp 6,8 juta per panen.

Kemudian, program penyiraman kebun bawang, sehingga dengan adanya program ini petani lebih hemat sekitar Rp 13 ribu per hari.

Baca Juga: Sekitar 700 ASN Lakukan Pelanggaran Menjelang Pilkada, Bawaslu: Sebagian Sudah Diperingatkan

Menggunakan genset membutuhkan sekitar Rp 19 ribu per hari, sedangkan penggunaan Pompa listrik yang hanya Rp 6 ribu per hari.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x