Demo Tolak Omnibus Law Dituduh Ditunggangi, BIN Akui Sudah Kantongi Aktor Oknum

- 10 Oktober 2020, 20:50 WIB
Ilustrasi demo di Garut.*
Ilustrasi demo di Garut.* /Muhammad Nur/

PR TASIKMALAYA - Aksi demonstrasi menolak pemberlakuan UU Ciptaker pada 8 Oktober 2020 berakhir dengan aksi kericuhan di beberapa lokasi.

Bahkan, sejumlah fasilitas publik dan pos polisi tak luput dari aksi pembakaran. Setidaknya ada 20 halte TransJakarta dan tiga stasiun MRT yang dirusak dan dibakar.

Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menyebutkan pihaknya sudah mengantongi siapa aktor-aktor yang membiayai hingga memobilisasi massa dalam demonstrasi UU Ciptaker yang berujung kericuhan.

Baca Juga: Gus Miftah: Jika Demo Tolak Omnibus Law Diperbolehkan, Seharusnya Pengajian Juga Sama

Namun, saat ini BIN masih terus mengumpulkan bukti-bukti pendukung. 

Karena, nantinya kasus ini akan dibawa ke ranah hukum sehingga butuh bukti-bukti dan saksi-saksi yang sangat kuat serta meyakinkan untuk menyeret aktor di balik itu.

"Kalau itu sudah (dalang). Hanya sekarang kan persoalannya harus tahu landasan hukumnya. Kalau misalnya dibawa ke persidangan kan itu harus ada suatu korelasi dari bukti-bukti yang ada," kata Wawan, Sabtu 10 Oktober 2020.

Baca Juga: RUU Ciptakerja Disahkan, Saburmusi: Terlalu Prematur untuk Dibahas 

Aparat keamanan saat ini masih terus mendalami, dengan mengumpulkan informasi yang banyak.

Wawan menjelaskan terutama menyusuri ke massa yang diamankan untuk mendapat informasi siapa yang membiayai mereka dan merekrut mereka untuk bergerak ke Ibu Kota. 

"Sehingga nanti tinggal kita sinkronisasi kemudian pembuktian serta juga keterangan saksi maupun keterangan dari pelaku serta juga data pendukung lainnya termasuk juga keterangan ahli," tutur Wawan.

Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua dalam Proses Tumbuh Kembang Anak, Berikut Penjelasannya

Siapa yang dimaksud, Wawan mengatakan belum bisa diungkap. Apalagi pihak kepolisian juga terus bergerak untuk mengumpulkan informasi.

“Proses ini akan dipercepat sehingga masyarakat tidak bertanya-tanya,” ucapnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah