Waspada Fenomena La Nina, BMKG Peringatkan Potensi Curah Hujan Tinggi

- 4 Oktober 2020, 11:27 WIB
Ilustrasi hujan lebat disertai petir yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Ilustrasi hujan lebat disertai petir yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. /Pixabay

PR TASIKMALAYA – Usai dihebohkan soal pemberitaan potensi tsunami, kini masyarakat diminta kembali waspada akan dampak fenomena La Nina.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan himbauan untuk mewaspadai dampak fenomena La Nina yang kini terjadi di Samudera Pasifik.

La Nina merupakan fenomena turunnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik dan suhunya lebih rendah dibanding kawasan sekitarnya.

Baca Juga: 39 Mahasiswa Terima Beasiswa ke Eropa, Gubernur: Langkah Kaki Pemuda NTB Terdengar di Seluruh Dunia

Fenomena ini akan membawa bencana hidro meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal menyebut hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La Nina sedang berkembang.

Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir, dengan nilai anomali telah melewati angka -0.5°C.

Baca Juga: Sah! Pemerintah Tetapkan Biaya Maksimal Tes PCR Rp 900 Ribu

Analisis fenomena La Nina.
Analisis fenomena La Nina. BMKG

Baca Juga: BMKG Temukan Fakta Rekaman yang Disangka Gempa

“Catatan historis menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya," kata Herizal.

Namun, Herizal mengatakan, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia. Menurut prediksi BMKG, pada Bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera.

Selanjutnya pada Bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara, dan Papua.

Baca Juga: MPR Gandeng Seniman se-Indonesia jadi Pelopor Empat Pilar Kebangsaan

Pada Bulan Oktober ini, beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim Hhjan.

Di antaranya Pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sebagian Jawa tengah.

Kemudian, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x