Komentar Pakar soal Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Selaras dengan Keinginan Prabowo

- 19 Februari 2024, 17:35 WIB
Presiden Jokowi dan Surya Paloh bertemu di Istana Merdeka, Jakarta pada 18 Februari lalu.
Presiden Jokowi dan Surya Paloh bertemu di Istana Merdeka, Jakarta pada 18 Februari lalu. /Antara/Wahyu Putro A/

PR TASIKMALAYA - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh lalu, membuat pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Surabaya Dr Suko Widodo mulai memberikan komentar.

Menurut dia, pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh kemarin (18 Februari) memiliki tujuan untuk menjaga hubungan baik antara elite politik.

"Pak Jokowi berusaha untuk menjaga hubungan baik. Ini selaras dengan keinginan Prabowo yang merangkul lawan-lawan pemilu," kata Suko pada 19 Februari 2024.

Suko berpendapat, bahwa Jokowi sedang berusaha menjaga komunikasi politik dari para partai politik dalam rangka menjaga keberlangsungan pemerintahan.

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Puji Jokowi dan Surya Paloh, Sebut Pertemuan Keduanya Bisa Jadi Contoh Teladan

"Sebagaimana diketahui, kekuatan legislatif hasil 2024 relatif sama dengan komposisi sebelumnya. Itu artinya, jika partai politik yang tidak mendukung pasangan calon nomor urut 2, berpotensi menjadi kekuatan oposisi di pemerintahan berikutnya," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Suko menyebut partai politik yang tidak mendukung pasangan Prabowo-Gibran, bisa mencapai 44 persen di parlemen.

Bagi mereka beroposisi pada pemerintahan ke depan, menurutnya, maka pemerintahan menjadi kurang efektif.

"Karenanya melalui komunikasi politik dengan PSI, NasDem kemungkinan akan dilanjutkan. Mungkin sebentar lagi PKS, dan juga PKB. Sementara penjajakan dengan Bu Megawati sudah diawali melalui Sri Sultan Hamengku Buwono X, tetapi belum terealisasi," ucapnya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x