Bongkar Kebobrokan Pertamina, Ahok Dinilai Buka Aib Sendiri

- 16 September 2020, 19:10 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali bikin heboh. Politisi Gerindra meminta Presiden Joko Widodo mencopot Ahok dari jabatan Komisaris Utama Pertamina.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali bikin heboh. Politisi Gerindra meminta Presiden Joko Widodo mencopot Ahok dari jabatan Komisaris Utama Pertamina. /Foto: Instagram @basukibtp/

PR TASIKMALAYA - Anggota Komisi VI DPR RI Subardi buka suara soal kritikan yang dilontakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok menjelaskan kebobrokan sistem Pertamina. Ia juga bahkan menyebut jika jajaran direksi hanya memikiran soal meminjam uang dan keputusannya kerap merugikan.

"Sudah ngutang 16 miliar dollar AS, tiap kali otaknya pinjam duit terus, saya sudah kesal in," kata Ahok, seperti dikutip dari tayangan YouTube POIN.

Baca Juga: Viral Video 'Odading Mang Oleh', Ade Londok Diangkat Jadi Duta Kuliner Jawa Barat

Ahok bahkan mengusulkan untuk membubarkan Kementerian Badan Usaha Miliki Negara, atau dikelola oleh pihak profesioal.

Mantan Bupati Bangka Belitung tersebut menyebut jika posisi komisaris dan direksi justru dekat dengan kepentingan politik.

Dikutip dari RRI, Subardi menilai jika mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut membuka aib sedniri dan tak mampu membenahi Pertamina.

Baca Juga: Program Prioritas Presiden, Kemenparekraf Kembangkan Desa Wisata di Labuan Bajo

“Yang disampaikan Ahok seperti menceritakan cacatnya sendiri. Jangan karena ketidakmampuannya (mengawasi Pertamina), Ahok lantas teriak-teriak di media,” tegas Subardi.

Subardi mengaku menyangkan sikap Ahok, sebab dianggap bisa memperburuk citra Petamina akibat kegaduhan manajemen.

Ia mengungkapkan, Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisi IV telah melakuka rapat untuk perbaikan Pertamina, baik dari segi bisni maupun efisiensi produksi.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Berikut Resep Praktis Pempek Tanpa Ikan Tenggiri

“Kita ingin performa Pertamina membaik. Pertamina harus mampu berkembang dan bersaing dengan perusahaan raksasa seperti Aramco, Chevron, Exxon atau Petronas.

"Tapi kalau memilih cara-cara kasar dan emosional, ini justru kontraproduktif,” papar Ketua DPW Partai Nasional Demokrat DIY tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x