Gencar Turunkan Angka Stunting, Menko PMK: Harus di Bawah 680 Ribu per Tahun

- 12 September 2020, 12:02 WIB
Muhadjir Effendy /dok. setkab
Muhadjir Effendy /dok. setkab /

PR TASIKMALAYA – Saat ini, stunting masih menjadi masalah serius yang tengah diatasi oleh pemerintah untuk dikurangi jumlah penderitanya sebanyak mungkin.

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama sehingga menghambat pertumbuhan anak secara kognitif maupun fisik.

Stunting merupakan ancaman besar terhadap kualitas masyarakat Indonesia, terutama dalam daya saing secara global.

Baca Juga: Mengenang Satu Tahun Meninggalnya Eyang Habibie, Tokoh Inspiratif yang Dicintai Masyarakat Indonesia

Pada tahun 2018, 30,8% anak di Indonesia mengalami stunting. Angka ini berhasil diturunkan sebanyak 3,13%, sehingga di tahun 2019 persentase anak penderita stunting menjadi 27,67%.

Dikutip dari Kominfo, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi berupaya untuk menurunkan jumlah anak penderita stunting.

Presiden Joko Widodo menargetkan sisa 14% penderita di tahun 2024. Ini berarti anak yang menderita stunting harus berkurang paling tidak 680 ribu setiap tahun.

Baca Juga: Foto Wajib Militer Dirilis, Aktor Park Bo Gum Tampil Gagah

“Kalau kita lihat angka kelahiran kita sekitar 4,8 juta pertahun, berarti paling tidak pertahunnya angka stunting kita harus di bawah 680 ribu sekian.

"Kalau angka stuntingnya pertahun sudah di atas 680 ribu, kita tidak bisa mencapai target yang sudah ditetapkan oleh presiden,” kata Muhadjir.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x