Network
PR TASIKMALAYA – Direskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan menyebut, fakta-fakta yang ada mengungkap bahwa peristiwa tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda IDF (20) merupakan kelalaian.
Surawan mengatakan, tersangka lalai sehingga menyebabkan senjata api meletus dan mengenai Bripda IDF. Korban dan tersangka yang merupakan junior dan senior di Densus 88, lanjutnya, diketahui saling berhubungan baik.
"Dari percakapan terakhir tersangka itu mengeluarkan senjata (dari tas), 'saya punya senjata' tak sengaja dia menarik pelatuk," papar Surawan saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Selasa, 1 Agustus 2023, dikutip dari ANTARA.
Dia menuturkan bahwa tersangka sudah membawa senjata api di dalam tasnya ketika masuk ke kamar tempat tertembaknya Bripda IDF.
Baca Juga: Cek Penerima BLT yang Cair Langsung Rp300 Ribu Bulan Agustus 2023, Kamu Termasuk?
"Tidak ada kesengajaan. Mungkin dia lupa SOP senjata dimasukkan dalam tas tapi sudah terkokang. Ketika senjata diangkat secara tidak sengaja pelatuk tertarik dan meletus," ujarnya.
Mendengar hal tersebut, keluarga Bripda IDF mengungkap kekecewaannya karena menganggap peristiwa tersebut merupakan kesengajaan dan ada perencanaan di baliknya.
Ada lima poin yang diutarakan keluarga terkait unsur kesengajaan dan perencanaan yang dilakukan pelaku dalam peristiwa tersebut.
Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum keluarga Bripda IDF, Jajang, dalam keterangannya di Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Baca Juga: 12 Link GIF Menyambut HUT Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2023, Unik dan Lucu!
