Sedangkan ia bersama suami dan anak nomor tiganya, administrasi kependudukannya masih berstatus warga Mojokerto.
"Karena belum satu tahun masuk Kartu Keluarga Surabaya, Cyntya tidak diterima SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri. Akhirnya itu ditawari sama Pak Lurah (Kepala Desa) sekolah PKBM paket C (Januari 2023), tapi Cyntya menolak, tidak mau bersekolah. Kalau sekarang Cyntya sudah mau sekolah kejar Paket C," katanya.
Pada akhirnya, Sumiyati pun ingin pindah KTP dan KK Surabaya. Keinginan tersebut timbul karena melihat kondisi suaminya yang sakit dan membutuhkan banyak biaya pengobatan.
Baca Juga: Inilah Besaran Tarif LRT Jabodebek yang Akan Resmi Beroperasi pada Agustus 2023
Kemudian, ia memutuskan pindah Kartu Keluarga Surabaya dengan menumpang alamat saudaranya di Jalan Kendangsari Gang Lebar No 102B. Kemudian, Cyntya pun ditarik masuk ke Kartu Keluarga Sumiyati yang diterbitkan pada 26 Juni 2023.
Pemerintah Kota Surabaya telah memberikan sejumlah intervensi kepada keluarga Sumiyati, salah satu intervensi itu berupa bantuan tebus ijazah SMP Cyntya.***