8 Fakta Sejarah Rumoh Geudong, Saksi Bisu Pelanggaran HAM Berat di Aceh

- 23 Juni 2023, 15:50 WIB
Fakta Rumoh Geudong.
Fakta Rumoh Geudong. /ANTARA/Mira Ulfa

Data Korban Simpang Siur

Baca Juga: Tanggapi Kasus Ferdy Sambo, Komnas HAM Harap Hukuman Mati di Indonesia Dihapus

Sebagaimana mengacu pada penelitian ilmiah di atas, bahkan ada salah satu korban menuturkan bahwa ketika dirinya ikut ditahan selama 3 bulan di Pos Sattis atau Rumoh Geudong.

Saat itu pula dirinya telah menyaksikan ada 78 orang dibawa ke pos untuk disiksa dan dianiaya. Jadi jika dihitung jauh sejak 1990, sudah lebih dari ratusan korban bila ada bukti kuat yang menyertainya.

Awal Mula Konflik

Menurut sejarah yang tertulis dalam latar belakang penelitian di atas, dikatakan pada 3 Mei 1999 di Kecamatan Dewantara terjadi sebuah pembunuhan massal di Aceh Utara.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Malam Ini, Ada Arsenal vs West Ham dan Aston Villa vs Liverpool

Peristiwa tersebut kabarnya diawali dengan isu hilangnya anggota TNI Datasemen Rudal 001/Liliwangsa, yakni Edityawarman pada 30 April 1999. Peristiwa tersebut diduga terjadi ketika dirinya melakukan penyusupan pada acara ceramah peringatan 1 Muharram yang tengah digelar warga Cot Murong, Aceh Utara.

Akibat hilangnya anggota TNI tersebut, akhirnya memantik anggota Pasukan Militer Datasemen Rudal untuk melakukan penyisiran secara massif ke rumah-rumah warga di dua hari setelah berita kehilangan.

Di tengah peristiwa penyisiran tersebut, saat warga juga tengah melakukan Kenduri 1 Muharram mulai terdapat kasus kekerasan pada sekira 20 orang. Mereka dikabarkan dipukuli, ditendang, serta diancam. Bahkan dikabarkan ada 3 orang warga yang akhirnya ditangkap dan dibawa pasukan militer, karena diduga terlibat dalam hilangnya Edityawarman.

Hari selanjutnya, warga dusun Teupin diambil pasukan TNI. Hingga akhirnya memantik warga melakukan protes pada saat itu juga di Kantor Koramil setempat.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Komnas HAM akan Umumkan Hasil Penyelidikan Tragedi Kanjuruhan Hari Ini

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA Perpustakaan Komnas Perempuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah