Kronologi Kasus Baru Gagal Ginjal pada Anak, Obat Sirop Jadi Penyebab?

- 7 Februari 2023, 09:14 WIB
Ilustrasi - Kesimpulan sementara adalah penyakit gagal ginjal akut ini muncul akibat dari konsumsi obat sirop, khususnya obat sirop yang telah tercemar zat Etilin Glikol dan Dietilen Glikol.
Ilustrasi - Kesimpulan sementara adalah penyakit gagal ginjal akut ini muncul akibat dari konsumsi obat sirop, khususnya obat sirop yang telah tercemar zat Etilin Glikol dan Dietilen Glikol. /Pixabay/

PR TASIKMALAYA – Kementrian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengumumkan temuan baru kasus gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak.

Seperti yang kita tahu, sejak Agustus 2022 kasus gagal ginjal akut di Indonesia terus meningkat. Mulai dari 131 kasus, kemudian meningkat menjadi 152 bahkan sempat mencapai angka 200an.

Banyaknya kasus gagal ginjal ini kemudian membuat beberapa lembaga di Indonesia mulai dari Kemenkes, BPOM, bahkan hingga Polri berusaha untuk menyelidiki penyebab dari melonjaknya angka pengidap GGAPA ini.

Kesimpulan sementara adalah penyakit gagal ginjal akut ini muncul akibat dari konsumsi obat sirop, khususnya obat sirop yang telah tercemar zat Etilin Glikol dan Dietilen Glikol.

Baca Juga: Link Twibbon untuk Perayaan Harlah Satu Abad NU pada 7 Februari 2023 yang Bisa Anda Pakai

Hingga 6 Februari 2023 kemarin, Kemenkes melaporkan terdapat dua temuan kasus baru GGAPA yang berasal dari wilayah DKI Jakarta. Menyikapi adanya temuan baru kasus tersebut, Kemenkes melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementrian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menghimbau agar masyarakat tidak membeli obat sirop tanpa resep dokter.

“Jangan beli obat sendiri dulu, yang paling baik saat ini adalah konsultasi ke tenaga kesehatan,” ucap Nadia pada Senin, 6 Februari 2023.

Masih dalam kesempatan yang sama, Nadia menyampaikan bahwa obat puyer bagi anak lebih dianjurkan oleh para tenaga kesehatan. Terutama setelah banyak obat yang tidak digunakan dan telah ditarik oleh BPOM.

Dari dua temuan kasus baru ini, salah satunya telah terkonfirmasi alami GGAPA, sedangkan salah satunya masih dalam status suspek.

Baca Juga: Link Twibbon untuk Perayaan Harlah Satu Abad NU pada 7 Februari 2023 yang Bisa Anda Pakai

Kronologi dari kasus GGAPA baru ini bermula dari pasien mengalami demam pada tanggal 25 januari 2023. Kemudian oleh orang tuanya diberikan obat penurun panas dengan merk Praxion. Obat tersebut merupakan obat sirop yang dibeli secara mandiri di apotek.

Syahril, juru bicara Kemenkes menjelaskan bahwa kemudian pada tanggal 1 Februari 2023, pasien dirujuk ke RSCM demi mendapatkan perawatan yang intensif dan diberikan terapi fomepizole.

Namun setelah diberikan perawatan selama 3 jam, pasien meninggal dunia pada pukul 23.00 WIB. Adapun korban meninggal akibat kasus GGAPA ini berusia satu tahun.

Sedangkan satu pasien suspek, merupakan anak berusia 7 tahun. Ia mengalami demam sejak 26 Januari 2023 dan mengonsumsi obat sirop yang dibeli secara mandiri di apotek.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah