Network
PR TASIKMALAYA - Sampai saat ini, kasus gagal ginjal akut masih menjadi perbincangan di publik.
Kali ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Arsul Sani meminta Bareskrim Polri untuk mengusut tuntas kasus gagal ginjal akut secara transparan.
"Dalam kasus yang sifatnya nasional ini (gagal ginjal akut), penyelidikan yang menuju pada proses projustitia harus dilakukan secara transparan," katanya pada Minggu yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Apabila jajaran Bareskrim Polri bisa membuktikan bahwa penegakan hukum dalam kasus gagal ginjal akut ini dilakukan secara adil dan transparan, maka nantinya hal ini bisa memenuhi ekspektasi publik.
Baca Juga: Jisoo BLACKPINK akan Duet Bersama Camila Cabello di Konser Born Pink LA?
"Jika ini yang menjadi pilihan, publik baru akan menilai bahwa penegakan hukum kita itu serius dan berkeadilan, bukan sekadar karena tidak enak terhadap publik sehingga perlu ada yang diproses hukum," katanya.
Arsul Sani juga meminta Bareskrim Polri agar tidak tebang pilih dalam memperoleh kasus gagal ginjal akut ini.
"Bareskrim Polri perlu melakukan penegakan hukum dalam kasus ini dengan tidak tebang pilih atau pendekatan 'sampling' dan tidak 'limitatif' dengan hanya mentersangkakan pihak tertentu," katanya.
Kemudian, Arsul Sani menghimbau Bareskrim Polri untuk menindak seluruh pihak, termasuk pejabat di jajaran pemerintah yang terbukti melakukan kelalaian dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
