PR TASIKMALAYA – Tragedi kerusuhan suporter sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang terjadi Sabtu, 1 Oktober 2022 malam hari.
Kerusuhan terjadi saat pertandingan sepakbola Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 yang dimenangkan oleh Persebaya Surabaya.
Beredar video dalam media sosial yang memperlihatkan terjadinya kerusuhan antar suporter di dalam Stadion Kanjuruhan.
Dalam video kerusuhan yang beredar luas di media sosial, terlihat awalnya hanya beberapa orang suporter Arema FC yang turun ke lapangan kemudian diikuti oleh yang lainnya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers yang dilakukan di Polresta Malang pada Minggu dini hari, 2 Oktober 2022.
Baca Juga: Insiden Stadion Kanjuruhan, Polisi Sempat Meminta Perubahan Jadwal Arema FC vs Persebaya
“Sebanyak 40 ribu penonton itu tidak semuanya anarkis. Hanya sebagian saja. Sekitar 3.000-an orang yang turun ke lapangan,” ujar Nico kepada awak media
Menurut Nico, sebab awal terjadinya kerusuhan adalah kekecewaan yang memuncak dari suporter Arema FC. Karena, untuk pertama kali dalam 23 tahun terakhir, Arema FC dapat dikalahkan Persebaya di Malang dengan skor akhir 2-3.
Rasa kekecewaan yang mendalam dan memuncak itulah yang membuat suporter Arema FC turun ke tengah lapangan.