Network
PR TASIKMALAYA - Stadion Kanjuruhan, Malang porak poranda setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Pada tanggal 1 Oktober 2022, laga derby Jatim (Jawa Timur) berujung ricuh hingga memakan 182 korban jiwa.
Insiden kelam ini disebut sebagai tragedi Kanjuruhan yang terparah di Indonesia.
Bahkan menempati urutan kedua yang terburuk di dunia sepanjang sejarah sepak bola Indonesia setelah Negara Peru.
Sementara itu, suasa terkini sekitar stadion Kanjuruhan, Malang terpantau kondusif pada hari ini 2 Oktober.
Baca Juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Presiden FIFA: Sebuah Tragedi di Luar Pemahaman
Namun setelah insiden tersebut puluhan kendaraan polisi dirusak dan dibakar.
Tampak dalam video yang dibagikan akun Instagram @kabarnegeri, memperlihatkan suasana sekitar stadion Kanjuruhan.
"Suasana sekitar stadion kanjuruhan pasca kerusuhan yang terjadi saat pertandingan Arema vs Persebaya," tulis keterangan video dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com.
Terlihat sebuah mobil ditengah jalan terbalik dalam kondisi hangus terbakar.
Selain itu, tampak mobil truk operasional milik polisi hancur tergeletak di pinggir jalan.
Baca Juga: Insiden Kanjuruhan Malang, Polisi Lakukan Evaluasi Pemakaian Gas Air Mata
Informasi tambahan, menurut keterangan dari Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, ada 13 kendaraan polisi dirusak dan dibakar.
"Ada 13 mobil yang rusak, 10 diantaranya mobil dinas milik Polri dan pribadi," ujarnya dilansir dari Pmj News.
Diketahui jenis mobil yang rusak akibat tragedi kericuhan di stadion Kanjuruhan diantaranya mobil patroli, truk Brimob, patwal, Brimob dan mobil K9.
Bahkan dikabarkan, dua polisi meninggal dunia dan satu orang sedang dirawat dirumah sakit usai tragedi Kanjuruhan.***
