Pro dan Kontra Ganja Medis, Ini Kata Pakar Hukum dan MUI

- 30 Juni 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi. Penggunaan ganja untuk medis tuai pro dan kontra.
Ilustrasi. Penggunaan ganja untuk medis tuai pro dan kontra. /Pixabay/GAD-BM

PR TASIKMALAYA - Beberapa waktu lalu sempat viral foto yang diunggah oleh penyanyi Andien Aisyah. Dalam foto tersebut tampak seorang ibu dengan anaknya yang berada di stroller, ibu tersebut membawa poster dengan tulisan "Tolong, anakku butuh ganja medis".

Menurut sang ibu, anaknya yang menderita cerebral palsy hanya bisa disembuhkan dengan minyak dari ganja. Undang-undang di Indonesia masih tidak dapat melegalkan penggunaan ganja dalam bentuk apapun.

Pakar hukum narkotika dari Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Dr. Slamet Pribadi mengatakan bahwa yang menyatakan ganja sebagai sebagai golongan I itu adalah Kementerian Kesehatan.

Slamet Pribadi yang pernah menjabat sebagai Bagian Humas Badan Narkotika Nasional juga mengatakan bahwa UU No 35/2009 tentang Narkotika, pada pasal 7 memperbolehkan penggunaan narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dengan seizin Kementerian Kesehatan dan Badan BPOM.

Baca Juga: Adegang Nam Joo Hyuk dan Suzy ini Jadi Sorotan Netizen di Tengah Skandal Kekerasan sang Aktor

"Narkotika itu boleh dipergunakan, yang tidak boleh itu disalahgunakan. Kalau untuk ganja di Pasal 7 dan 8 UU No 35/2009 tentang Narkotika, kalau memang ada kepentingan untuk medis itu silahkan mengajukan izin," ujar Slamet Pribadi pada Rabu, 29 Juni 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Hingga saat ini belum ada detail dari aturan mengenai penggunaan ganja untuk medis. Menurut Slamet Pribadi DPR dan MUI tidak perlu terburu-buru dalam mengatur legalisasi penggunaan ganja medis.

Karena menurut Slamet Pribadi, penggunaan ganja yang terlalu lama dapat menyebabkan ketergantungan. Disamping itu juga dapat menyebabkan keterlambatan berpikir dan dapat mengurangi sistem imun tubuh.

"Beberapa Negara yang sudah melegalkan ganja medis sudah mengalami dampaknya. Positifnya ada tetapi negatifnya lebih banyak," ujar Slamet Pribadi.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Serahkan pada Intuisi Anda, Lihat Burung Beo atau Seorang Pria dengan Ponsel?

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x