Banyuwangi Festival Jadi Upaya Kembangkan Kota dan Sejahterakan Masyarakat

- 1 April 2022, 13:04 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. /Ringtimes Banyuwangi/

PR TASIKMALAYA - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan kegiatan festival yang ada di Banyuwangi tak sekedar hanya untuk tujuan pariwisata, melainkan juga untuk konsolidasi internal.

Selain membawa dampak bagi eksternal, kata Ipuk, Banyuwangi Festival sejatinya merupakan upaya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Banyuwangi.

Ipuk menerangkan ada empat alasan mengapa Banyuwangi Festival konsisten diadakan yaitu untuk konsolidasi di bidang budaya, infrastruktur, perilaku, dan ekonomi.

“Contohnya di festival ada kegiatan budaya, maka kami berharap budaya kita ini tetap terjaga, sanggar-sanggar kesenian tumbuh dengan adanya festival dan masyarakat terutama anak-anak semakin bangga dengan budaya Banyuwangi,” kata Ipuk dalam bincang Klarifiksi bersama Forum Pimred PRMN, 22 Maret 2022.

Baca Juga: 4 Judul Drakor Terbaru yang Tayang di Netflix pada April 2022!

Ipuk mengatakan Banyuwangi juga mempunyai acara berskala internasional yaitu Tour de Banyuwangi Ijen.

Demi terselenggaranya acara itu dengan sebaik-baiknya sekaligus memperbaiki kota, pihaknya berupaya untuk melakukan perbaikan infrastruktur di Banyuwangi.

“Inilah bentuk konsolidasi infrastruktur yang kami lakukan dalam konsep Banyuwangi Festival, jalan-jalan jadi bagus,” ungkap dia.

“Setiap tahun rute yang dilalui Tour de Banyuwangi Ijen ini berubah-ubah, jadi ini salah satu upaya kita pemerataan dalam pembangunan infrastruktur,” sambungnya.

Baca Juga: 4 Idol KPop ini Akan Kembali Tampil pada April 2022!

Selain itu, Banyuwangi Festival juga menjadi upaya dalam menanamkan perilaku yang baik di masyarakat, contohnya dengan kegiatan-kegiatan kebersihan.

“Kalau dulu sebelum ada Banyuwangi Festival, itu dulu Banyuwangi menjadi kota terkotor di Provinsi Jawa Timur, tahun 2010. Dengan konsep Banyuwangi Festival, kita ajak masyarakat untuk berubah,” jelasnya.

Dalam rangkaian acara, ada kegiatan bertajuk festival toilet bersih, sungai bersih sehingga tertanam di benak masyarakat pola pikir untuk menjaga Banyuwangi.

Sebagai contoh, Ipuk menjelaskan bahwa daerah Muncar yang dulu terkenal karena kotor dan limbah sampah yang banyak, kini menjadi lebih bersih dan rapi. Pola pikir masyarakatnya pun ikut berubah.

Baca Juga: 5 Aktris Korea yang Dipasangakan dengan Aktor 'Brondong' di Drama!

“Sudah beberapa daerah yang menjadi tempat dilaksanakannya Banyuwangi Festival, benar-benar berubah,” ungkapnya.

Di daerah Bangsring yang kini menjadi tujuan wisata bawah laut, masyarakat pun sudah berbenah ke arah yang lebih baik, contohnya mereka yang dulu mengebom ikan kini menjadi pelestari biota laut.

“Sekarang, (Bangsring) menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat dikagumi dan berdampak pada sudut ekonomi masyarakat di wilayah tersebut,” katanya.

“Jadi festival itu bukan sekedar ajang senang-senang tapi ada side effect dari festival tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Tes IQ: Temukan Pencuri pada Gambar Ini, Anda Pantas jadi Detektif jika Menemukannya!

Banyuwangi Festival juga berhasil meningkatkan pendapatan perkapita hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami terus melaksanakan Banyuwangi Festival karena selama lebih dari 10 tahun acara ini dilaksanakan, ini membawa dampak yang sangat positif bagi daerah, terutama bagi ekonomi dan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi,” tutupnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah