Baca Juga: Khalid Basalamah akan Dilaporkan Terkait Video Wayang, Persatuan Dalang: Sangat Menyakitkan Kami
Pihaknya mengungkapkan, pembelian 42 jet tempur dan dua kapal selam yang mencapai Rp 68 triliun bukan jumlah sedikit.
"Apalagi biaya mencapai Rp 68 triliun, bukanlah jumlah sedikit, terlebih kita sedang menghadapi pandemi, yang membutuhkan biaya besar untuk pemulihan," lanjutnya.
Selain itu, menurutnya seharusnya ada sebagian jet tempur yang dapat dilakukan proses produksi di Indonesia.
"Kita sudah memiliki PT Dirgantara Indonesia, yang sudah dilibatkan dalam kerja sama pembuatan IFX/ KFX," kata Sukamta.
Jika sebagian batch pesanan dibuat di PT DI, akan menjadi modal awal dalam akuisisi teknologi jet tempur.
"Semoga Menhan Prabowo Subianto, memasukkan strategi tersebut, dalam kerjasama jual beli pesawat dan lainnya," lanjutnya.
Menurutnya banyak negara yang juga memberi skema tersebut, sehingga dipilihnya pembelian dari Prancis jadi langkah penting dan strategis, guna kepentingan pertahanan negara secara lebih luas.***