Soal Kekerasan Pasca Proklamasi, Pakar Soroti Diksi 'Bersiap' Timbulkan Polemik, Ini Sebabnya

- 4 Februari 2022, 17:22 WIB
Diksi 'Bersiap' menurut pakar yakni bernama Ariel Heryanto menimbulkan polemik terkait kekerasan pasca proklamasi.
Diksi 'Bersiap' menurut pakar yakni bernama Ariel Heryanto menimbulkan polemik terkait kekerasan pasca proklamasi. /Pixabay/Mohamed_hasan

"Selalu? Beberapa orang heran dengan tuduhan itu," tuturnya.

Baca Juga: Sindir Gubernur Jakarta, Giring Ganesha Tanggapi Netizen yang Ingatkan PSI: Jangan Ganggu Pak Anies

"Sayang, Bonnie tidak memberikan satu pun contoh atas tuduhan berat ini," tegasnya.

Kemudian, dirinya menceritakan barisan serdadu Hindia Belanda di jalan utama kota Melbourne 17 April 1943.

Hal ini ketika Jepang menduduki Hindia Belanda, pemerintahan Hindia Belanda melanjutkan kerja dalam pengasingan di Australia.

Baca Juga: Bintang Emon Lamaran, Komentar Kiky Saputri Langsung Disorot Netizen Gegara Hal Ini

Pasalnya, baginya kontroversi diksi 'bersiap' meledak, bukan semata-mata karena sebuah artikel opini atau pameran tahun ini.

Menurutnya, sumber masalahnya karena sudah beberapa dekade peristiwa itu tak masuk dalam wacana resmi sejarah nasional di Belanda maupun di Indonesia.

"Ia hanya dibahas dengan pedih oleh beberapa warga pinggiran yang tersebar di berbagai kawasan dunia," terangnya.

Baca Juga: 10 Kutipan Romantis Hari Valentine, Cocok Ditulis di Kartu Ucapan untuk Sang Kekasih!

Halaman:

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah