PR TASIKMALAYA - Salah satu mantan teroris yakni Ali Imron, membagikan ceritanya terkait pesantren yang terafiliasi dengan terorisme.
Ali Imron menerangkan bahwa adanya perbedaan antara pesantren umum dengan pesantren radikal yang terafiliasi dengan teroris.
Dijelaskan oleh Ali Imron bahwa terkadang materi terkait dengan terorisme tidak masuk dalam kurikulum pesantren.
Namun menurut Ali Imron, penyampaian kepada santri-santri bisa menjadi salah satu petunjuk untuk melihat bahwa pesantren tersebut terafiliasi dengan terorisme.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club yang dibagikan pada 2 Februari 2022, Ali Imron menerangkan bahwa pesantren yang berafiliasi terorisme sudah ada sejak lama.
"Nah, kami ini sejak dulu sudah ada pesantren-pesantren, di samping pesantren-pesantren itu kegunaanya apa," ujarnya.
"Kegunaannya supaya bisa melaksanakan syariat Islam yang bisa kita lakukan, kedua adalah mendakwahkan tentang Islam secara umum dan paham kami secara khusus," sambungnya.
Ali Imron menerangkan, pembelajaran terkait paham jihad pada sebuah pesantren tidak melulu tercantum pada kurikulum.
Baca Juga: Ini Alasan Kabupaten Bekasi Tunda Sementara Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen