Virus Corona Bukan Aib, IDI Minta Masyarakat Jujur saat Diperiksa

- 7 April 2020, 21:00 WIB
ILUSTRASI dokter.
ILUSTRASI dokter. //pexels/Vidal Balieo Jr

Ini disebabkan dua hal, yakni kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) dan pasien yang tidak jujur ketika datang memeriksakan diri ke rumah sakit atau Puskesmas.

Lebih menyesakkan lagi, saat ini sudah ada 31 dokter yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19, dan mereka merupakan anggota yang aktif.

Baca Juga: Rawan Terpapar, Ratusan Ulama dan Kiai di Tasikmalaya Ikuti Rapid Test Covid-19

Salah satu dokter yang gugur dalam memerangi virus corona yaitu dr. Bernedette Albertine Fransisca, spesialis THT yang berasal dari kota Makassar. 

Marhaen menilai ketidakterbukaan masyarakat disebabkan ada beberapa hal, diantaranya ketidakpahaman masyarakat ditambah keras kepala. Sehingga banyak PDP atau ada stigma masyarakat bahwa terkena Covid-19 itu aib.

Oleh karena itu, Marhaen mengimbau agar para pasien dengan gejala-gejala mirip virus corona untuk jujur saat ditanya tentang riwayat perjalanannya.

Baca Juga: Sempat Dirawat, Satu PDP Covid-19 Warga Kabupaten Tasikmalaya Meninggal Dunia

"Penyakit Covid bukan aib, jadi jujur lah biar tidak kena orang lain dan nyawa sendiri juga bisa selamat biar ditangani cepat," ujarnya menyarankan.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x