Yaqut menjelaskan, menggunakan medsos dengan baik perihal agama, dapat menciptakan kerukunan antar sesama umat.
Selain itu, semoga kasus ujaran kebencian Ferdinand Hutahaean dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat, untuk berhati-hati dalam bermedia sosial.
"Sehingga kerukunan beragama, akan semakin kokoh serta kuat," tuturnya.
Baca Juga: PDIP Dukung 'Presidential Threshold', Ini Kata Hasto Kristiyanto
Menurut Menteri lulusan Universitas Indonesia itu, Ferdinand Hutahaean mungkin saja mencerminkan, belum memahami agama Islam, secara mendalam termasuk akidah.
Ferdinand Hutahaean membutuhkan bimbingan keagamaan, agar dapat mendalami agama Islam menurut Yaqut Cholil Qoumas.
Selain itu, klarifikasi pada kasus ujaran kebencian Ferdinand Hutahaean juga merupakan hal yang mutlak.
Yaqut berharap kepolisian dapat menuntaskan kasus Ferdinand Hutahaean, secara transparan dan dan menghasilkan putusan yang adil.