Terkait Tujuh Orang yang Masih Tertahan di Tiongkok, Pemerintah Indonesia Terus Jalin Komunikasi dengan KBRI di Beijing

- 3 Februari 2020, 12:39 WIB
NATUNA dijadikan lokasi pemeriksaan sesuai protokol kesehatan WHO bagi WNI yang dievakuasi dari Tiongkok menyusul wabah virus corona.*
NATUNA dijadikan lokasi pemeriksaan sesuai protokol kesehatan WHO bagi WNI yang dievakuasi dari Tiongkok menyusul wabah virus corona.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia berhasil mengevakuasi dan memulangkan 238 dari 245 WNI yang tinggal di Tiongkok.

Tujuh orang diantaranya batal dipulangkan karena tidak lolos tahap pemeriksaan yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara, Pemerintah Republik Indonesia akan terus memantau kondisi tujuh WNI yang tidak bisa ikut dipulangkan karena terhambat ijin dari WHO.

Baca Juga: Pelantikan Pengurus KNPI Diharapkan jadi Mitra Pembangunan Strategis untuk Kabupaten Bandung

Pasalnya, WHO telah menentukan standar kesehatan global yang diberlakukan untuk mengatur kepulangan warga negera ke negaranya masing-masing.

"Tujuh WNI yang tetap berada di Hubei akan terus dipantau dan berhubungan dengan KBRI, kita harapkan mereka juga bisa melewati masa-masa sulit ini,” ujar Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.

Mewakili Pemerintah Indonesia, Fadjroel mengatakan permintaan maaf serta kelapangan hati terkait kondisi seperti ini yangmenimbulkan banyak kekecewaan di pihak keluarga dan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Dampak Virus Corona yang Mematikan, Kini Tiongkok Diasingkan dari Dunia Internasional

Kondisi seperti ini diluar kendali pemerintah Indonesia, sebab pada proses evakuasi virus corona, mereka harus melakukan pemeriksaan berulang kali.

Pemeriksaan pertama di Tiongkok, tepatnya di Bandara Intenasional Wuhan ditangani langsung oleh otoritas kesehatan Tiongkok dan Dokter Indoesia.

Pemeriksaa kedua di Batam, sebelum dipindahkan ke pesawat milik TNI AU oleh Tim kesehatan Pelabuhan Batam.

Baca Juga: Melayat ke Rumah Duka, Wakil Presiden Ma'ruf Amin jadi Imam Sholat Almarhum Gus Sholah

Pemeriksaan ketiga di Natuna, yang berlangsung selama 14 hari, namun sebelumnya saat mendarat pertam kali mereka diperiksa terlebih dahulu sebelum ditempatkan disebuah tenda evakuasi.

Tak lupa, Fadjroel mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas keikhlasan dan kebesaran hati menerima keprihatinan bersama terhadap  238 WNI dalam evakuasi kemanusiaan dari Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok.

Sampai saat ini, pihak pemerintah akan terus selalu berusaha untuk tetap berhubungan dengan KBRI Beijing sembari memantau kesehatan tujuh WNI yang masih tertinggal disana.

Baca Juga: Resmi Hengkang, Intip Perjalanan Achmad Jufriyanto yang Bawa Persib Bandung Juara ISL 2014

Karena perlindungan kesehatan yang cukup ketat yang dibuat oleh WHO, akhirnya keputusan menahan 7 orang tersebut diterima pemerintah Indonesia.

Namun hal tidak perlu dikhawatirkan, pasalnya KBRI Beijing terus menjalin komunikasi dengan beberapa WNI tersebut dan juga berkomunikasi dengan pihak-pihak asrama universitas tempat beberpapa WNI bersekolah disana. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x