Tak Langsung ke Natuna, Pesawat Rombongan WNI dari Wuhan Transit di Batam

- 2 Februari 2020, 12:57 WIB
PESAWAT pembawa WNI dari Wuhan Tiongkok, tiba di Batam, Minggu, 2 Februari 2020 WIB pagi.*
PESAWAT pembawa WNI dari Wuhan Tiongkok, tiba di Batam, Minggu, 2 Februari 2020 WIB pagi.* /ANTARA/



PIKIRAN RAKYAT - Pada Sabtu, 1 Februari 2020, Indonesia melepas tim evakuasi untuk menjemput sebanyak 245 WNI yang selama beberapa waktu ke belakang sempat terisolasi di Hubei, Tiongkok karena merebaknya virus corona.

Proses penjemputan juga dilakukan sekaligus untuk melakukan misi kemanusiaann dengan membawa masker dan surgical unit melalui Hubei Charity Foundation.

Dari akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri, Minggu 2 Februari sekitar pukul 09.16, pesawat penjemputan WNI dari Wuhan sudah tiba di Batam.

Baca Juga: Berlibur ke New York, Warga Asal Tiongkok Diduga Terjangkit Virus Corona

Warga negara Indonesia tersebut telah berhasil dikumpulkan dari 5 titik rencana penjemputan, sehingga dini hari para WNI diterbangkan melalui Bandara Tianhe ke Indonesia..

Seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara, WNI tiba di Bandara Hang Nadim Batam, dengan pesawat Batik Air, mulai menuruni tangga pesawat dan langsung diarahkan untuk menaiki pesawat miliki TNI AU yang sudah siap di sampingnya.

Pasalnya, diketahui bahwa Batam hanya menjadi tempat transit pesawat Batik Air tersebut.

Pesawat mendarat pukul 08.48 WIB dan WNI yang dievakuasi baru menuruni pesawat sekitar pukul 9.23 WIB.

Petugas dengan seragam hazmat tersebut berhenti di pintu depan pesawat selama beberapa menit.

Baca Juga: Tempat Asal Mula Virus Corona Beredar, Menjadi Titik Penjemputan WNI di Tiongkok

Sebelum WNI yang dievakuasi dipindahkan ke tiga pesawat TNI dilakukan pemeriksaan dan sejumlah tes kesehatan.

Kepala kantor kesehatan pelabuhan kelas I Batam Ahcmad Fachanny menjelaskan bahwa tes kesehatan tersebut dilakuan salah satunya dengan pemeriksaan suhu tubuh.

Tiga pesawat yang telah disiapkan oleh TNI diantarnya, Hercules A-1315 dan dua Boeing AI 7304 dan A 7306.

Kadis Pps lanud Hang Nadim Batam Mayor Lek Wardoyo menjelaskan, bahwa pemilihan pesawat didasarkan atas pertimbangan bahwa pesawat dapat menampung WNI yang ada.

Pesawat kemudian berangkat kembali untuk dilakukan observasi selama 14 hari di Natuna, Kepualauan Riau. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x