Network
PR TASIKMALAYA - Ferdinand Hutahaean kecewa pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipimpin Firli Bahuri saat menghadapi Pemprov DKI Jakarta.
Ekspektasi Ferdinand Hutahaean patah saat merasa kecewa dengan sikap Firli Bahuri karena KPK seakan tebang pilih.
Bahkan, Ferdinand Hutahaean menilai kini KPK meletoy (tidak kuat) di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dalam menyeret orang-orang penting termasuk di Pemprov DKI Jakarta.
Pasalnya, Ferdinand Hutahaean menganggap KPK yang kini dinahkodai Firli Bahuri tidak mampu mengungkap dan mengusut kasus dugaan penyelewengan APBD DKI Jakarta.
Baca Juga: Kebijakan Karantina Rakyat Biasa dan Pejabat Berbeda, Luhut: Jangan Diadu! Kita Tahu Apa yang Harus Dilakukan
Kekecewaan pada Firli Bahuri di KPK ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Senin, 27 Desember 2021.
"Dulu saya berharap @KPK_RI akan lebih garang dan lebih bernyali jika Firli menjadi ketua," tulis Ferdinand seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
"Ternyata keliru," ujarnya.
Selanjutnya, mantan politisi Partai Demokrat ini mencontohkan orang-orang di lingkungan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang dinilai aman dari KPK.
Baca Juga: 4 Orang Tersangka Ditetapkan atas Kasus Dugaan Penipuan Investasi Suntik Modal Alkes
KPK juga dianggap tidak berani mengusut dan memeriksa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
Kekuatan KPK dianggap lebih oleh Ferdinand saat dipimpin Firli Bahuri.
"KPK meletoy terhadap kasus-kasus yang melibatkan orang-orang penting," ujar Ferdinand.
"Contohnya APBD DKI Jakarta," tuturnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Joged Bareng Bowo 'sang Raja TikTok': Kini Kontennya ...
Lantas, Ferdinand Hutahaean hanya mengapresiasi Firli Bahuri yang berani memecat Novel Baswedan dari KPK.
Rasa kecewa Ferdinand ini sebelumnya berdasarkan salah satunya dari aliran dana Formula E yang pernah batal dilaksanakan, ia menganggap ada penyelewengan di sana.***
