Network
PR TASIKMALAYA - Praswad Nugraha kini telah menjadi ketua dari IM57+ Institute.
Secara terang-terangan Praswad Nugraha mengaku bahwa IM57+ Institute siap untuk mengaudit harta para pimpinan KPK.
Dijelaskan oleh Praswad Nugraha bahwa pada saat ini terdapat keanehan yang muncul dari pimpinan KPK.
Praswad Nugraha menjelaskan adanya bagian dari KPK yang sulit untuk melaporkan harta kekayaannya.
Baca Juga: Aturan Perjalanan Darat Selama Nataru, Salah Satunya Memiliki Kartu Vaksin
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Novel Baswedan yang dibagikan pada 7 Desember 2021, Praswad Nugraha menjelaskan adanya anomali di generasi KPK saat ini.
"Di generasi ini aja nih," ujarnya.
"Yang kita melihat satu anomali," ucapnya.
Anomali tersebut menurut Praswad Nugraha yakni anggota dari KPK yang mulai sulit untuk melaporkan harta kekayaan yang mereka miliki.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Hari Ini, Mulai dari Kesehatan sampai dengan Percintaan
"Dulu waktu Pak Firli jadi deputi, beliau juga sulit sekali untuk melaporkan harta kekayaannya," tuturnya.
Dijelaskan oleh Praswad Nugraha bahwa saat ini masyarakat telah melaporkan adanya kenaikan kekayaan yang signifikan.
"Dan sekarang, mungkin ditemukan sama teman-teman bahkan. Bukan kami yang menemukan," ungkapnya.
"Teman-teman, masyarakat yang menemukan ada kenaikan yang signifikan," ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Wolfsburg vs Lille di Liga Champions UEFA Kamis 9 Desember 2021, H2H dan Line Up
Praswad Nugraha mengaku bahwa dirinya telah membuat tim investigasi yang dibentuk demi mengusut secara detail kenaikan yang terjadi dari para pimpinan KPK tersebut.
"Jadi kemarin kita konsentrasikan, lalu kemudian saya tunjuk ketua tim investigasinya," ujarnya.
"Saudara Abdulrahman, kebetulan hadir di sini. Kami bawa dari kantor langsung biar bisa lebih detail menjelaskan tahapan-tahapan investigasi yang akan kita lakukan," tuturnya.
Investigasi tersebut dilakukan oleh IM57+ Institute guna melihat peningkatan kekayaan tidak wajar yang dimiliki oleh para pimpinan KPK.
"Dalam rangka mengaudit secara mendalam dan detail peningkatan harta pimpinan KPK yang dinilai tidak wajar," ucapnya.***
