dr Reisa soal Potensi Peningkatan Kegiatan Masyarakat jelang Libur Natal: Sangat Berbahaya

- 23 November 2021, 11:55 WIB
dr Reisa Broto Asmoro angkat bicara soal potensi peningkatan kegiatan masyarakat di momen libur Natal dan Tahun Baru yang akan segera tiba.
dr Reisa Broto Asmoro angkat bicara soal potensi peningkatan kegiatan masyarakat di momen libur Natal dan Tahun Baru yang akan segera tiba. /Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA – Reisa Broto Asmoro (dr Reisa), selaku juru bicara pemerintah dan duta adaptasi kebiasaan baru, baru-baru ini menyampaikan tanggapannya terhadap libur natal yang akan datang.

Menurut dr Reisa, setiap libur, kenaikan kegiatan masyarakat sudah pasti meningkat, dalam hal ini dia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati.

Seperti yang diketahui kasus Covid-19 masih menjadi masalah utama, dalam menyikapi masa libur natal dan tahun baru ini, akan ada potensi munculnya gelombang baru.

“Sudah terbukti, setiap masa libur, mobilitas masyarakat yang tidak dibatasi akan hanya berujung kepada kenaikan kasus Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga: Total Uang Rp8 Juta, Ria Ricis Beri Tantangan Teuku Ryan Belanja Baju Saat Bulan Madu: Enak Banget!

Juru bicara pemerintah dan duta adaptasi kebiasaan baru itu juga mengatakan, jika dilihat dari libur natal tahun lalu, ada peningkatan mobilitas dan intraksi masyarakat.

Bahkan pada akhir-akhir ini, dr Reisa menyebutkan adanya kenaikan kegiatan rekreasi atau ketempat wisata yang dilihat dari Data Google Mobility Index sejak 15 November 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari SuaraMerdeka, kenaikan kegiatan masyarakat bukan hanya ke tempat wisata, namun juga terjadi di kawasan perumahan.

“Dalam konteks PPKM level 1, tentunya tidak ada yang salah dengan fakta ini. Namun dalam konteks bahwa virus masih tetap bermutasi, vaksinasi belum 100 persen, dan kemungkinan protokol kesehatan diturunkan kedisiplinannya, ini sangat berbahaya,” kata dr Reisa.

Baca Juga: 10 Quotes Hari Guru Nasional 2021, Cocok Dibagikan di Medsos Anda

Di tempat wisata, juga ada peningkatan restoran dan permukiman yang terlihat merupakan lokasi yang paling rendah dalam kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Dalam hal ini khususnya di tempat wisata, kehadiran dan ketegasan tim Satgas sangat diperlukan untuk memastikan keamanan kegiatan masyarakat.

Contohnya adalah dengan memastikan penggunaan aplikasi peduli lindungi dengan sepenuhnya, dan menjaga tidak adanya kerumunan.

Petugas Satgas juga harus menyiapkan dan menegakan protokol kesehatan untuk setiap masyarakat disetiap wahana wisata.

Baca Juga: Pemprov Jabar dan NTT Menjalin Kerja Sama terkait Perahu Phinisi Jawa Barat

“Ingat adaptasi baru jangan ditinggalkan karena lengah (dan) terlena dengan situasi yang membaik,” ujar dr Reisa untuk masyarakat.

dr Reisa mengatakan bahwa pemerintah berencana akan melakukan pengetatan mobilitas untuk menekan risiko munculnya gelombang ketiga.

Salah satunya dengan melarang sejumlah kegiatan dalam perayaan pergantian tahun baru baik di luar maupun di dalam ruangan.

Baca Juga: Nikmati Bulan Madu, Ria Ricis Tersipu Malu Saat Momen Kebersamaannya dengan Teuku Ryan Jadi Sorotan

Di antaranya seperti pesta kembang api, pawai arak-arak, event yang dilakukan di pusat perbelanjaan, kegiatan seni budaya, dan olahraga.

dr Reisa berharap pemberlakuan peraturan tersebut dapat mencegah risiko penularan Covid-19 terhadap masyarakat.

dr Reisa berharap situasi baik saat ini akan tetap berlanjut pada tahun depan.

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di SuaraMerdeka.com dalam artikel berjudul "Sikapi Liburan Natal dan Tahun Baru, dr Reisa Ajak Masyarakat Berhati-hati".***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Suara Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x