Gus Nadir Singgung Soal '3 Periode', Fadjroel Rachman: Pak Jokowi Sudah Tegas Menolak

- 8 September 2021, 06:24 WIB
Fadjroel Rachman menanggapi pernyataan Gus Nadir yang menyinggung soal '3 periode'.
Fadjroel Rachman menanggapi pernyataan Gus Nadir yang menyinggung soal '3 periode'. /Kolase foto Instagram/@fadjroelrachman/@nadirsyahhosen_official

PR TASIKMALAYA - Staf Khusus Presiden RI Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman, menanggapi cuitan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen, atau yang biasa disapa Gus Nadir.

Dalam cuitan yang dikomentari Fadjroel Rachman, Gus Nadir membahas berita tentang kudeta presiden di Guinea, sebuah negara di Afrika Barat.

Gus Nadir diduga menyangkut pautkan kudeta tersebut dengan rencana tiga periode Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang disangkal Fadjroel Rachman.

Baca Juga: Melihat Ada Keberuntungan pada Hubungan Rizky Billar dan Lesti Kejora, Ahli Kartu Tarot: Karier Melonjak

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @na_dirs, cuitan itu diunggah Gus Nadir pada hari Senin, 6 September 2021.

"Ada sebuah negara yang mengamandemen Konstitusi sehingga Presidennya bisa lanjut 3 periode," tulis Gus Nadir merujuk Guinea.

"Namun baru saja Militer melakukan kudeta," sambungnya.

Baca Juga: Jelang Masuk Sekolah Secara Tatap Muka, Kuba Jadi Negara Pertama yang Vaksinasi Anak Balita

Menurutnya, ada pelajaran penting yang bisa dipetik dari peristiwa itu, yakni bahwa dengan membuka kotak kekuasaan yang sudah ditutup untuk dua periode, yang lain pun bisa membuka kotaknya masing-masing.

Cuitan tersebut mendapat perhatian Fadjroel Rachman. Ia kemudian memberikan tanggapannya.

Fadjroel Rachman menegaskan bahwa Presiden Jokowi telah menolak wacana perpanjangan presiden tiga periode.

Baca Juga: Terawang Keraguan di Benak Rizky Billar dan Lesti Kejora, Ahli Kartu Tarot: Orang Ini Mempererat Hubungan

"Sahabatku, Presiden @jokowi sudah berkali-kali menegaskan MENOLAK wacana perpanjangan dan presiden 3 periode," jelasnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @fadjroeL pada 7 September 2021.

"Beliau tegak lurus Pasal 7 UUD 1945 yang merupakan masterpiece Gerakan Demokrasi dan #Reformasi1998," imbuhnya.

Karenanya, Fadjroel Rachman meminta dukungan untuk menjaga dan mengembangkan demokrasi.

Baca Juga: Merengek Minta Uang pada Lesti Kejora, Rizky Billar: Semuanya Butuh Duit Sayang

"Mohon dukungan menjaga dan mengembangkan demokrasi," sambungnya.

Unggahan Fadjroel Rachman.
Unggahan Fadjroel Rachman. Tangkap layar Instagram/@fadjroeL

Sementara itu, dikutip dari NPR, kudeta terhadap Presiden Alpha Konde dimulai pada hari Minggu, 5 September 2021.

Kudeta itu dilakukan untuk mengakhiri pemerintahan presiden yang gagal membawa kemakmuran ekonomi bagi negara tersebut.

Baca Juga: Medina Zein Bantah Jual Tas Palsu, Marissya Icha: Jangan Fokus Cari Masalah Baru

Pemimpin kudeta, Kolonel Doumbouya, mengatakan bahwa politik tidak akan lagi dipercayakan kepada satu orang, melainkan kepada rakyat.

Presiden Alpha Konde memulai masa jabatan ketiganya pada tahun 2020 setelah melakukan referendum untuk mengubah konstitusi.

Pengubahan konstitusi itu memungkinkannya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah