Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan pribadinya di akun Twitter Henry Subiakto pada Jumat, 30 Juli 2021, lebih lanjut akademisi dari Jawa Timur itu menambahkan emoticon marah untuk menunjukkan kegeramannya.
Di postingan sebelumnya tertanggal Kamis, 29 Juli 2021, Henry Subiakto juga menanggapi video yang menunjukkan Tri Rismaharini mempertanyakan dana bansos yang cair hanya dua bulan.
Baca Juga: Hamada dan Wolf Tambahkan 2 Medali Emas untuk Jepang dari Cabang Judo di Olimpiade Tokyo 2020
“Ini persoalan dana dari pusat yang tidak disalurkan dengan baik di daerah. Harusnya yang diterima tiga bulan, tapi diberikan hanya dua bulan,” ujar Henry Subiakto.
“Inilah kalau mental tak jujur. Untung Bu Risma menemukan penyimpangan ini. Semoga tidak terjadi di daerah lain dan juga dalam bentuk bantuan lain,” tuturnya menyambung.
Dalam video tersebut, Tri Rismaharini yang nampak mengenakan pakaian merah dengan kerudung hitam nampak menegur petugas yang menyalurkan dana bansos tersebut.
Tri Rismaharini sendiri sebenarnya sudah menyiapkan tiga langkah strategis untuk mencegah adanya penyelewengan pencairan dan penyaluran dana bansos.
Pertama, sinkronisasi dan pemadanan data penerima bansos menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada di KTP hasil olahan Kementerian Dalam Negeri.
Hal tersebut dimaksudkan agar dana bansos tepat pada sasaran.