Salim Segaf Al-Jufri Ucapkan Selamat Hari Lahir Muhammadiyah: Organisasi yang Terbukti Jasanya

- 19 Juli 2021, 17:27 WIB
Salim Segaf Al-Jufri menyampaikan ucapan selamat hari lahir Muhammadiyah dalam penanggalan Hijriyah.
Salim Segaf Al-Jufri menyampaikan ucapan selamat hari lahir Muhammadiyah dalam penanggalan Hijriyah. /ANTARA

PR TASIKMALAYA – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri mengucapkan selamat hari lahir atau milad kepada Muhammadiyah.

Organisasi sosial keagamaan Muhammadiyah diketahui berulang tahun secara penanggalan Hijriyah pada 8 Dzulhijjah.

Muhammadiyah sendiri lahir pada 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah di Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 Bukan Sekedar Angka, Zubairi Djoerban: Ketika Itu adalah Ibu atau Anak Anda

Salim Segaf Al-Jufri secara pribadi mengucapkan selamat hari lahir Muhammadiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah kemarin dalam penanggalan Hijriyah.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari postingan di akun Twitter pribadinya @salimsegaf pada Senin, 19 Juli 2021 berikut penuturan salah satu politisi nasional Indonesia tersebut.

“Selamat milad Muhammadiyah ke-112 berdasar almanak hijriyah. Salah satu organisasi tertua di Indonesia yang terbukti jasa besarnya, di masa perjuangan kemerdekaan hingga masa pandemi; rumah sakit, para Nakes&dan Relawan, dan lain-lain,” kata Salim Segaf Al-Jufri.

Cuitan Salim Segaf.
Cuitan Salim Segaf. Tangkapan layar Twitter.com/@salimsegaf

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Posisi Tidur Kamu, Salah Satunya Ungkap Karakter Seorang Pemimpin

Dalam penanggalan Masehi sendiri, Muhammadiyah lahir pada 18 November 1912 di Kota Yogyakarta.

“Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta,” kata laman resmi Muhammadiyah.

“Kata ‘Muhammadiyah’ secara bahasa berarti ‘pengikut Nabi Muhammad’. Penggunaan kata ‘Muhammadiyah’ dimaksudkan untuk menisbahkan (menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad,” ujar laman tersebut lebih lanjut.

Baca Juga: Kesal Dituding Mandul, Nora Alexandra: Ngatain Tapi Nggak Ada Bukti

Kehadiran dan kelahiran organisasi sosial keagamaan Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari sosok seorang Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Ahmad Dahlan sendiri memiliki nama asli yakni Muhammad Darwis.

“Setelah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan bermukim yang kedua kalinya pada tahun 1903, Kyai Dahlan mulai menyemaikan benih pembaruan di Tanah Air,” katanya.

Baca Juga: Ilmuwan AS: Varian Delta Bisa Jadi Virus Paling Serius bagi yang Tidak Divaksin

“Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Dahlan setelah berguru kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah seperti Syeikh Ahmad Khatib dari Minangkabau, Kyai Nawawi dari Banten, dan Kyai Mas Abdullah dari Surabaya,” tuturnya menyambung.

Di Tanah Suci, Ahmad Dahlan juga membaca hasil pemikiran dari Ibnu Taimiyyah, Muhammad Abdul Wahhab, Jamaluddin Al-Afgahni, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha.

“Embrio kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi untuk mengaktualisasikan gagasan-gagasannya merupakan hasil interaksi Kyai Ahmad Dahlan dengan kawan-kawan dari Boedi Oetomo,” kata laman itu lebih lanjut.

Baca Juga: Beri Saran Konsumsi Obat Covid-19 Harus Sesuai Resep, Tya Ariestya: Jangan Main Dokter-dokteran ya!

“Dalam catatan Adaby Darban, ahli sejarah dari UGM kelahiran Kauman, nama ”Muhammadiyah” pada mulanya diusulkan oleh kerabat dan sekaligus sahabat Kyai Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu,” tuturnya menyambung.

Muhammad Sangidu merupakan pengurus keagamaan di keraton Yogyakarta yang nantinya menjadi penghulu (kepala) urusan agama istana raja Jawa tersebut.

“Kemudian diputuskan Kyai Dahlan setelah melalui shalat istikharah,” katanya memungkas.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Twitter @salimsegaf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x