Diundang Deddy Corbuzier, Kabaintelkam Polri Paulus Waterpaw: Papua, Surga yang Jatuh ke Bumi

- 8 Juni 2021, 18:00 WIB
Deddy Corbuzier mengundang Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan Mabes Polri, Paulus Waterpaw ke podcast yang dikelolanya untuk bicara perihal Papua.
Deddy Corbuzier mengundang Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan Mabes Polri, Paulus Waterpaw ke podcast yang dikelolanya untuk bicara perihal Papua. /Tangkapan layar YouTube/Deddy Corbuzier/

PR TASIKMALAYA – Deddy Corbuzier mengundang Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan Mabes Polri, Paulus Waterpauw ke podcast yang dikelolanya.

Magician, artis, dan YouTuber Deddy Corbuzier mengundang Paulus Waterpauw untuk membicarakan masalah Papua.

Deddy Corbuzier sempat bercanda bahwa beberapa hari lalu dia mendapati pedagang ketoprak di depan rumahnya membawa handy talkie (HT).

Baca Juga: Episode Terakhir! Ini Link Nonton Drakor Youth of May, Kisah Cinta Hwang Hee Tae Harus Berakhir?

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan video di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 8 Juni 2021 Paulus Waterpaw sendiri merupakan orang Papua yang menjabat di Mabes Polri dengan pangkat bintang tiga atau Irjen.

Paulus Waterpauw berucap syukur kepada Yang Maha Kuasa atas pencapaiannya di Polri hingga saat ini.

“Sebenarnya, di Papua itu ada apa sih Pak? Bisa ramai seperti itu?,” kata Deddy Corbuzier bertanya.

“Di Papua itu, sebagian orang ada yang mengatakan seperti surga yang jatuh ke bumi. Keindahannya, kekayaan alamnya,” ucap Paulus Waterpauw menimpali.

Baca Juga: Kenang Presiden Soeharto yang ke-100 Tahun, Fadli Zon: Bapak Pembangunan Indonesia

Menurut Paulus Waterpauw, mengamini Deddy Corbuzier, karena hampir semua sumber daya ada di Papua, makanya daerah itu diperebutkan.

“Kemarin kan sempat muncul KKB, nah apakah di Papua itu orangnya enggak diurusin atau gimana, Pak?,” ujar Deddy Corbuzier.

“Ada beberapa versi sebenarnya. Konon , dahulu katanya orang tuanya itu integrasi ke Republik Indonesia,” tutur Paulus Waterpauw menjawab.

Menurutnya, tidak semua orang pada waktu itu setuju dengan proses integrasi ke Republik Indonesia.

Baca Juga: Ditipu Seorang Kenalan, Pria Asal Petamburan ini Rugi 1 Miliar Usai Ikuti Investasi Ilegal di Aplikasi

“Ketika itu (kami) tidak ada, semua orang yang saat ini kan tidak ada waktu itu, kalau ini digaungkan terus, tidak akan selesai, itu versi yang pertama,” ujar Paulus Waterpauw.

“Versi yang kedua tentu menggunakan centeng, dipanggil juga dalam proses suksesi, ada versi seperti itu,” ucapnya menjelaskan.

Masih Paulus Waterpauw, versi ketiga adalah mereka yang memanfaatkan momen tertentu, terutama faksi politik yang memanfaatkan faksi militer di kelompok pro referendum Papua.

“Padahal sebenarnya tidak seperti itu, terkadang hanya permasalahan pribadi,” kata Paulus Waterpauw.

Baca Juga: Tanggapi Kondisi Alpahankam Indonesia, Fadli Zon: 70 Persen Umurnya Sudah Uzur

“Itu propaganda, terutama dari kelompok kedua yang pro kemerdekaan tadi,” ucapnya lagi.

Paulus Waterpaw menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier yang menanyakan bahwa Papua ‘tidak diurus’ oleh pemerintah.

Hal tersebut merupakan propaganda dari kelompok yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Bahkan mereka sudah berdiaspora ke beberapa negara luar,” tutur Paulus Waterpauw.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah