Oleh karena itu, disebut dengan gempa instralab (oceanic instralab earthquake) seperti gempa yang terjadi di selatan Jawa Timur (Jatim) pada 10 April 2021 lalu
Gempa ini memiliki mekanisme sumber berupa pergeseran atau mendatar (strike-slip fault).
Baca Juga: Bantu Penuhi Hak Pekerja, Menaker Ida Fauziyah: Sudah Semua, 34 Provinsi Sudah Ada Posko THR
Gempa Selatan Sukabumi dirasakan di wilayah cukup luas hingga Tangerang dan Jakarta.
Selanjutnya dirasakan juga di Sukabumi, Rangkasbitung, Bayah, Cihara, Cilograng, Pangandaraan, dan Bogor. Guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI.
Sementara itu, di Tangerang Selatan, Jakarta, dan Bandung dirasakan dalam skala intensitas II MMI.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Bongkar Rahasia Kekayaan Sule: Dia Bersemedi Karena Dia Berguru
Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan rumah yang ditimbulkan akibat gempa Selatan Sukabumi.
Gempa Selatan Sukabumi, tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya relatif dalam, dengan kekuatan yang relatif kecil untuk dapat menciptakan deformasi lantai samudra dan mengganggu kolom air laut.
Sampai pukul 17.05 WIB, berdasarkan monitoring BMKG, belum adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).