PR TASIKMALAYA - Ferdinand Hutahaean kembali menyorot soal kemelut penyelenggaraan ajang balap internasional Formula E yang dinilainya kian amburadul.
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan, sampai saat ini, masyarakat masih bertanya-tanya soal dana hampir Rp 1 Triliun yang dibayarkan kepada FIA, namun tak jelas bagaimana nasibnya.
“Sampai hari ini, uang rakyat sebesar Rp.983,31 Miliar yang dibayarkan ke FIA tak jelas nasibnya,” ujar Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitternya @FerdinandHaean3 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Selasa, 13 April 2021.
Baca Juga: Nagita Slavina Susul Raffi Ahmad ke Lokasi Syuting saat Sahur di Ramadhan 1442 H, Kenapa?
Sampai hari ini, uang rakyat sebesar Rp.983,31 Miliar yang dibayarkan ke FIA tak jelas nasibnya. Satu hal yg pasti saat ini, @aniesbaswedan dan @DKIJakarta tak mampu menunjukkan bukti konkret dana tersebut dmn, hanya mampu jualan kata dana aman.
Tak mampu jujur Nies? pic.twitter.com/suzAktiUkz— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 13, 2021
Baca Juga: Warganet Gaungkan #GerakanMuteMassal di Twitter, Valentino 'Jebret': Ramaikan!
Ferdinand Hutahaean menyebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Anies Baswedan hanya menyebut dana aman tanpa menunjukkan bukti konkret bagaimana nasib dana tersebut.
“Satu hal yang pasti saat ini, @aniesbaswedan dan @DKIJakarta tak mampu menunjukkan bukti konkret dana tersebut dimana, hanya mampu jualan kata dana aman,” sambungnya.
Tak hanya itu, mantan politisi Partai Demokrat itu menyebut, Anies Baswedan tak mampu mengorganisir jajarannya untuk penyelenggaraan even mewah dan mahal sekelas Formula E.
Baca Juga: Nathalie Holscher Ceritakan Kisahnya hingga Bisa Berkerudung, Shireen Sungkar Ungkap Kekagumannya
Sebab menurutnya, hingga saat ini, tak jelas soal siapa yang bertanggungjawab dalam hal tersebut.
“Amburadul, tak jelas siapa yang bertanggung jawab, Jakpro atau Diaspora? Gub @aniesbaswedan gagal memanage jajaran untuk menyelenggarakan even mewah dan mahal,” tulis Ferdinand Hutahaean.
Amburadul, tak jelas siapa yang bertanggung jawab, Jakpro atau Diaspora?
Gub @aniesbaswedan gagal memanage jajaran utk menyelenggarakan even mewah dan mahal. Atau mgkn disengaja amburadul spy duit bisa dimainin? @DKIJakarta pic.twitter.com/B2jBYrDNkJ— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 13, 2021
Politisi asal Sumatera Utara itu lantas menuding bahwa Anies Baswedan secara sengaja membuat persoalan Formula E kian rumit.
Ia menyebut, hal tersebut bertujuan agar dana dan anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut dapat dimainkan.
“Atau mungkin disengaja amburadul supaya duit bisa dimainin? @DKIJakarta,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean juga menyinggung soal temuan BPK yang menyebutkan bahwa perhitungan anggaran tidak memasukkan biaya komitmen yang wajib dibayarkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Diaspora) Provinsi DKI Jakarta setiap tahunnya.
Baca Juga: Jangan Panik! Demam Baik Bagi Tubuh dan Bukan Penyakit, Berikut Penjelasan Dokter
Temuan sprt ini mestinya bisa dijadikan titik nol masuknya penegak hukum untuk memeriksa hilangnya duit ratusan miliar atas agenda Formula E yang fiktif.
Jika @KPK_RI enggan krn ada Novel Baswedan disana, mgkn @KejaksaanRI bs turun tangan atau Dit Tipikor Polri @DivHumas_Polri pic.twitter.com/KgGXPqbwUr— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 13, 2021
Atas temuan tersebut, Ferdinand Hutahaean lantas mendesak KPK, kepolisian, hingga kejaksaan untuk turun menangani perosoalan tersebut.***