Salah satu contoh menurunnya etika dalam memperlakukan alam adalah penebangan hutan secara membabi buta.
Hal itu disampaikan Amirsyah Tambunan saat konferensi pers di Jakarta, Rabu, 7 April 2021.
“Hutan menjadi gundul dan tanaman berkurang secara signifikan. Akibatnya suhu, iklim, dan kecepatan angin menjadi ekstrem, yang disebabkan karena rusaknya ekosistem dalam skala kecil maupun skala yang luas,” tuturnya, dikutip dari Antara, Kamis, 8 April 2021.
Menurut Amirsyah Tambunan, bencana yang terjadi di Tanah Air harus menjadi peringatan bagi manusia, agar senantiasa berserah diri dan memperbaiki diri, serta memperlakukan alam sebagaimana mestinya.
Apabila perusakan hutan atau alam tidak dapat dihentikan, maka bencana-bencana lain tidak akan terhindarkan.
“Wajarlah kiranya pada saat terjadi bencana, Islam mengajarkan agar manusia selalu melakukan introspeksi diri, melakukan muhasabah atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukan,” kata Amirsyah Tambunan.
Dia juga meminta para korban bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bersabar, dan dapat kembali bangkit.
Amirsyah Tambunan menuturkan bahwa bencana yang terjadi merupakan cobaan, dan ada makna di balik peristiwa yang terjadi.