Network
Diberitakan sebelumnya, telah terjadi bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah mengakibatkan 68 orang meninggal dunia dan menyebabkan kerusakan fasilitas umum serta rumah warga.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, BKMG sebelumnya telah menyampaikan peringatan soal adanya kemungkinan gelomban tinggi yang akan terjadi di wilayah Timur dan Barat.
Baca Juga: Sebut Setneg Unggah Acara Atta-Aurel sebagai Ketidaksetaraan Hukum, Okky Madasari: Ditontonkan Tanpa Rasa Malu
"BMKG telah menerbitkan peringatan dini terkait bahaya gelombang tinggi yang berlaku dari tgl 5-6 April 2021 dengan ketinggian gelombang 2,5-4 meter. Tidak hanya terdampak di wilayah timur, tapi juga di wilayah barat," ujarnya.
BMKG menyebutkan, peringatan dini BMKG siklon tropis seroja terkait bahaya gelombang tinggi 2,5-4 meter itu meliputi perairan Bengkulu, perairan selatan Jawa Tengah-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa Timur-NTB, Selat Sumba bagian barat, perairan Selatan Flores, Selat Ombai, Laut Flores.
Selanjutnya, ketinggian gelombang sangat tinggi 4-6 meter diprediksi akan terjadi di daerah perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten-Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Banten-Jawa Tengah, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, dan Laut Sawu.
Baca Juga: Lukas Enembe Kedapatan Masuki Papua Nugini Lewat Jalur Ilegal, Kemendagri: Sudah Diberikan Teguran
Sementara itu, ketinggian gelombang ekstrem lebih dari 6 meter yakni Samudera Hindia selatan NTT.
Hingga saat ini, BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang sebagaimana peringatan yang telah disampaikan, diharapkan tetap waspada dan siaga. ***
