Gilang mengaku, perjalanan panjangnya dalam terorisme akhirnya berhenti karena komunikasi yang yang juga terhenti antara dirinya dengan para teroris lain di JAD.
Adapun berhentinya komunikasi tersebut terjadi ketika Gilang menjalani hukuman dan menyatakan setia pada NKRI sehingga dirinya kini justru dianggap sebagai musuh JAD.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa pada 31 Maret 2021
Tak hanya itu, Gilang juga mengaku bahwa keputusan akhir yang membuat dirinya tidak lagi menjadi bagian JAD adalah karena pengalaman yang didapatkan selama menjalani hukuman di rutan.
Gilang mengaku bahwa ketika bertemu kawan lain yang juga merupakan anggota JAD, Gilang justru ‘dikafirkan’ (dianggap kafir) sehingga pada akhirnya Ia berfikir bahwa memang ada yang salah dengan organisasi JAD yang disebut-sebut mencetak banyak teroris di Indonesia.
“Ketika saya masuk ketemu di rutan, justru mereka saling mengkafirkan satu sama lain, padahal kita satu organisasi, senasib, tapi di rutan mereka saling mengkafirkan satu sama lain, saya mikir disitu, kalau seperti ini dimana kemudian persatuannya,” ujar Gilang.
Menanggapi pernyataan Gilang tersebut, Najwa Shihab justru mengungkapkan bahwa dalam kenyataannya seorang teroris yang masuk ke dalam rutan justru banyak yang semakin radikal, bahkan diketahui banyak teroris yang justru menularkan doktrin-doktrin radikal kepada para tahanan lain bahkan sipir penjara atau aparat kepolisian. ***