Network
PR TASIKMALAYA - Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 menggeledah sebuah rumah di kawasan Banjaran, Kabupaten Bandung pada Rabu, 31 Maret 2021 malam.
Tim Densus 88 datang sekitar pukul 18.00 WIB ke rumah yang berada di Kompleks Sanggar Indah Banjaran.
"Tadi setelah maghrib ada sekitar 15 mobil polisi yang datang," kata Endang, warga setempat.
Baca Juga: Tewas Ditembak, Berikut Kronologi Terduga Teroris Wanita Saat Masuk ke Mabes Polri
Menurut Endang, orang tersebut telah tinggal di rumah tersebut sejak enam bulan yang lalu. Dia mengatakan, orang tersebut mengontrak bersama keluarganya.
"Dia nggak sosialisasi sama warga, orangnya sepertinya jarang keluar. Saya tidak tahu namanya, tapi orangnya masih muda," ujar Endang.
Menurut warga lainnya, Bambang Teguh, orang itu disebut-sebut berasal dari Jakarta dan menikah dengan warga sekitar kawasan tersebut.
Baca Juga: Hasil KLB Demokrat Deli Serdang Ditolak, Marzuki Alie: Pemerintah Membuktikan Tidak Ada Kekuasaan di Balik Ini
"Orangnya itu dari Jakarta, menikah sama orang Parken (sebuah kompleks lainnya), lalu pindah kesini," kata Bambang.
Ia pun belum mengetahui apakah orang tersebut sudah diamankan oleh tim Densus 88 atau belum.
Namun, tim Densus 99 masih melakukan pemeriksaan di rumah terduga teroris tersebut.
Baca Juga: Terduga Teroris Perempuan Diduga Masuk Lewat Pintu Belakang di Mabes Polri
Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan tim Densus mengamankan seorang perempuan yang merupakan istri terduga teroris.
"Jadi istilahnya bukan penggerebekan, tapi penggeledahan. Suaminya sudah ditangkap di Jakarta dan istrinya diamankan," kata Hendra sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Pihak Polresta Bandung membantu memfasilitasi untuk mengamankan lokasi tempat penggeledahan oleh tim Densus 88.
Baca Juga: Mabes Polri Diserang Terduga Teroris, Rumah Kapolri Diberi Penjagaan Ketat
Hendra pun belum menyebutkan secara rinci identitas maupun inisial orang yang diamankan tersebut, karena itu merupakan kewenangan tim Densus 88.
"Terduga yang ditangkap di Jakarta tersebut, baru tinggal enam bulan yang lalu. Jarang berkomunikasi (dengan warga setempat)," kata Hendra.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada info dari tim Densus 88 mengenai hasil penggeledahan tersebut.***
