PR TASIKMALAYA – Akhmad Sahal selaku Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Amerika Serikat, turut berkomentar atas kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.
Pernyataan tersebut disampaikan Akhmad Sahal melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @sahal_AS seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Selasa, 30 Maret 2021.
Menurut Akhmad Sahal, pelaku bom bunuh diri merupakan tipikal Muslim yang mudah menghakimi kafir, syirik, bid'ah kepada Muslim lainnya yang berbeda pandangan.
Baca Juga: Dewi Tanjung: Kenapa Tidak Gurunya Saja yang Meledakan Bom? Itu Tandanya Pelaku Dibohongi Guru Sesat
“Pelaku bom bunuh diri Makassar ini tipe Muslim yang mudah menghakimi kafir, syirik, bid'ah ke Muslim lain yang berbeda pandangan,” ujar Akhmad Sahal.
“Baca barzanji yang sering dilakukan saat Maulid Nabi pun, dituduh bid’ah,” lanjut Akhmad Sahal.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dua orang pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar merupakan bagian dari kelompok kajian pengebom di Villa Mutiara yang ditembak mati pada Rabu, 6 Januari 2021 lalu.
“Mereka berperan bersama L dan YSM (pelaku bom bunuh diri) yakni bersama-sama dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara,” tutur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Selasa, 30 Maret 2021.