Peringati Hari Film Nasional Setiap 30 Maret, Berikut Sejarah Film di Indonesia!

- 30 Maret 2021, 07:35 WIB
Ilustrasi proyektor film - Berikut ini adalah sejarah film di Indonesia dimulai dari nama Usmar Ismail, di mana 30Maret dijadikan sebagai Hari Film Nasional.*
Ilustrasi proyektor film - Berikut ini adalah sejarah film di Indonesia dimulai dari nama Usmar Ismail, di mana 30Maret dijadikan sebagai Hari Film Nasional.* ///Pixabay/Free-Photos

PR TASIKMALAYA – Tanggal 30 Maret adalah hari di mana Bangsa Indonesia merayakan Hari Film Nasional.

Terkait Hari Film Nasional, film Indonesia sebenarnya sudah dirilis di tahun 1926 berjudul Loetoeng Kasaroeng yang disutradai G. Kruger dan L. Heuveldorp dari NV Java Film, dan Lily Van Shanghai tahun 1928.

Meskipun film tersebut menghadirkan banyak aktor lokal, namun film tersebut mencerminkan adanya dominasi Belanda dan Tiongkok.

Baca Juga: Politisi PKS Bukhori Yusuf: Saya Curiga Teror Bom Makassar sebagai Bagian Agenda Setting

Dunia perfilman Indonesia mulai bangkit di tahun 1950, saat sutradara Indonesia, Usmar Ismail mendirikan NV Perfini dan langsung memproduksi film berjudul Darah dan Doa atau The Long March of Siliwangi melalui skenario Sitor Situmorang.

Sebelumnya di tahun 1949, Usmar Ismail memproduksi film berjudul Citra.

Dikutip Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dari tulisan sutradara dan penulis Eddy D. Iskandar, di Harian Umum Pikiran Rakyat pada 2006, nama Piala Citra juga secara khusus merupakan penghargaan atas jasa-jasa Usmar Ismail terhadap kehadiran film Indonesia.

Baca Juga: Beberkan Rincian Penangkapan 13 Terduga Teroris, Kapolri Pastikan Usut Tuntas Ledakan di Makassar

Hari pertama syuting dari film Darah dan Doa adalah tanggal 30 Maret 1950.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Indonesia Baik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x