Megawati: Bung Karno Inginkan Batik Indonesia Cerminkan Gabungan Rasa

- 28 Maret 2021, 12:30 WIB
Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyebutkan bahwa Indonesia punya sejarah terlengkap di dunia.*
Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyebutkan bahwa Indonesia punya sejarah terlengkap di dunia.* / //Instagram/@ibumegawati

PR TASIKMALAYA - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyebutkan bahwa Indonesia berkaitan dengan sejarah terlengkap di dunia.

Yang dimaksudkan Megawati adalah soal teknik Wastra atau teknik kain tradisionalnya.

Megawati menuturkan Wastra Nusantara setiap helai benang, bubuhan motifnya adalah karya yang memiliki ciri khas, simbol, warna, ukuran hingga material yang digunakan dari hulu ke hilir dipengaruhi kultur sosial masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Tanggapi Berita Klaim HRS Soal Digembok 24 Jam di Sel, Refly Harun: Luar Biasa Kaitannya dengan Pihak Tertentu

Megawati mengaitkan dengan sistem pengetahuan, budaya, lingkungan, kepercayaan, dan lambang strata sosial yang berada di Indonesia.

"Indonesia memiliki teknik wastra atau kain tradisional terlengkap di dunia," papar Megawati sebagaimana yang dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari AntaraNews pada 27 Maret 2021.

"Dan nenek moyang kita berhasil membuatnya menjadi identitas nusantara, seperti batik, songket, sulam, ikat, tapis, dan lainnya, banyak, banyak lainnya," kata Megawati.

Baca Juga: Sesalkan Mudik Lebaran 2021 Ditiadakan, Lukman Hakim: Penerapan Prokes Ketat Lebih Maslahah Dibanding Melarang

Megawati menuturkan hal ini semua dalam pagelaran An Exotic Journey to Nusantara karya desainer Samuel Wattimena yang digelar secara virtual.

Megawati beranggapan bahwa dari tahun ke tahun batik selalu mengalami perkembangan.

Menurut penjelasan Megawati, sekitar abad ke-17, motif batik didominasi bentuk hewan dan tanaman kemudian berkembang pada motif menyerupai awan serta relief candi.

Bahkan menurut Megawati, berkembangnya kesenian batik meluas di Indonesia setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.

Baca Juga: Gaduh Isu Presiden 3 Periode, Tifatul Sembiring: Jokowi Tak Ada Niat, Konstitusi Batasi 2 Periode, Stop!

"Sepanjang sejarahnya, perkembangan batik Indonesia dipengaruhi juga oleh para pedagang asing dan juga pendatang," kata Megawati.

"Beberapa sumber menyebutkan batik Indonesia mencapai puncak kreativitasnya pada 1890 hingga 1910. Pada zaman tersebut telah muncul batik Belanda, batik China, atau batik Hokokai," ujar Megawati.

Megawati menjelaskan bahwa pada tahun 1955, Presiden Soekarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia.

Dan menurut penuturan Megawati Soekarno menginginkan batik yang menampilkan nilai seni budaya sebagai jati diri bangsa sekaligus menyuarakan pesan persatuan Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Angkat Suara Usai Isu Impor Beras Ramai, Rocky Gerung: Upaya Tingkatkan Kredibilitas dan Pencitraan

Pada waktu itu, Megawti mengatakan Ibu Sud, Go Tik Swan, seorang penari yang pada akhirnya menjadi pengusaha batik di Surakarta diminta untuk membuat Batik Indonesia oleh Bung Karno

"Akhirnya ditemukanlah bahwa batik Indonesia adalah perpaduan batik klasik dan batik pasisiran, perpaduan batik klasik berwarna cokelat hitam dan kebiruan, sedang batik pasisiran yang kaya warna," ujar Megawati.

"Bung Karno menginginkan desain batik Indonesia tersebut mencerminkan penggabungan rasa persatuan, nasionalisme dan romantisme, yang mampu mendukung proses 'nation building'," ungkap Megawati.

Megawati kembali menjelaskan, batik akhirnya menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia setelah ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Baca Juga: Yan Harahap Sebut Tugas 'Kakak Pembina' Kian Bertambah Usai BPS Bantah Klaim Jokowi Soal Impor Beras

Sebagaimana yang kita tahu, Pemerintah Indonesia pun menjadikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional yang selalu diperingati setiap tahunnya.

"Seperti yang kita lihat saat ini, bagaimana kekayaan wastra Nusantara tidak kehilangan ciri khas dan karakternya," papar Megawati.

"Meski dalam perjalanannya terpengaruh sentuhan budaya lain, justru itulah yang menambah kekayaan wastra Nusantara sebagai satu wadah percampuran kebudayaan dunia," kata Megawati.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah