Jokowi Angkat Suara Usai Isu Impor Beras Ramai, Rocky Gerung: Upaya Tingkatkan Kredibilitas dan Pencitraan

- 28 Maret 2021, 11:00 WIB
Pengamat Politik, Rocky Gerung tanggapi pernyataan Jokowi terkait impor beras.*
Pengamat Politik, Rocky Gerung tanggapi pernyataan Jokowi terkait impor beras.* /Hasil tangkap layar kanal Youtube/Rocky Gerung Official

PR TASIKMALAYA- Pengamat Politik Rocky Gerung kembali menyoroti wacana pemerintah impor beras setelah Jokowi angkat suara terkait isu tersebut.

Tanggapan itu disampaikan Rocky Gerung dalam unggahan video di kanal YouTube miliknya, dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Jokowi terkait rencana impor beras itu terkesan terlambat.

Lebih lanjut, dituturkan Rocky Gerung, hal itu lantaran Jokowi membuat pernyataan terkait wacana impor beras disaat isu ini telah bergulir dan menjadi sebuah konflik.

Baca Juga: Berbicara Soal Mantan Pacar, Heechul Super Junior: Saya Ingin Mereka Lebih Sukses

Seperti diketahui, baru-baru ini Jokowi memberikan tanggapannya perihal wacana pemerintah yang akan melakukan impor beras hingga 1 juta ton.

Dalam pernyataan itu, Jokowi mengatakan bahwa impor beras tidak akan dilakukan sampai bulan Juni tahun ini.

Hal itu, sebagaimana diberitakan Mantrasukabumi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Tanggapi Gaya Presiden Menyikapi Impor Beras, Rocky Gerung: Ada Panitia Yang Mengatur Skenario Opini Publik", lantas menjadi perhatian Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi terlambat memberikan tanggapan.

Baca Juga: Diusulkan untuk Ganti KSP Moeldoko, Fahri Hamzah: Jangan Ganggu Orang Pensiun Mas, Lagi Enak-enaknya

"Kesan awal bahwa akhirnya harus begitu skenarionya jadi disuruh ribut-ribut dulu nanti terakhir baru aktornya (Jokowi) muncul," ucap Rocky Gerung, dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 28 Maret 2021.

Rocky Gerung menganggap apa yang dilakukan Presiden ini terlambat setelah semua pemda marah-marah kepada Menteri, bahkan ada yang sudah siap untuk protes.

"Sebetulnya sudah terlambat karena kekacauan sudah terjadi, pemda udah marah-marah, banyak yang sudah bersiap-siap untuk bikin protes," sambungnya.

Baca Juga: Andi Arief Dapat Sinyal dari Mahfud MD Bahwa Kudeta Demokrat Akan Dinyatakan Gagal

Pengamat politik ini menilai apa yang dilakukan Jokowi ini sebagai upaya meningkatkan kredibilitas dan pencitraan.

"Jadi selalu kita melihat ada semacam panitia pencitraan yang mengatur skenario opini publik ini, orang gak anggap bahwa presiden serius juga kok mengucapkan itu," tuturnya.

Masyarakat akan menganggap bahwa pasti suatu saat Jokowi mengeluarkan statement.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi F1 GP Bahrain 2021: Max Verstappen Ungguli Duo Mercedes

"Orang anggap, ok kita sudah tahu nanti belakangan dia akan ngomong," sambungnya.

Rocky Gerung yakin akan ada konsekuensi di balik pencitraan Jokowi tersebut, salah satunya berkaitan dengan nasib Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi.

"Mendag berarti tidak bisa membaca pikiran presiden kan itu soalnya kan jadi ini mempermalukan menteri juga, kan menteri berpikir bahwa presiden pasti tahu problem-nya tuh," ucapnya.

Baca Juga: Sebut Indonesia Sejajar dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, Megawati: Capaian Terbaik, Jangan Lengah!

"Jadi kalau kita amati bahasa tubuh, itu ada semacam kegembiraan, nah gw (Jokowi) bisa muncul lagi itu, kira-kira begitu, orang macam-macam akhirnya gw datang gw tenangin itu," sambungnya.

Dirinya menyampaikan bahwa pola yang sering dipertontonkan Jokowi ini membuat masyarakat sudah tidak heran lagi jika Jokowi akan muncul setelah suatu isu menjadi konflik.

"Orang akhirnya menangkap, pola ini kok terus menerus dipamerkan ya, kenapa gak dua hari sebelumnya, begitu muncul isu tersebut panggil aja dua menteri itu, kalian damai nanti saya yang bicara, kenapa mesti tunggu keributan?," tuturnya.

Baca Juga: Andi Arief Dapat Sinyal dari Mahfud MD Bahwa Kudeta Demokrat Akan Dinyatakan Gagal

Menurut Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog Budi Waseso (Buwas), langkah impor beras ini muncul setelah pihaknya menerima perintah mendadak dari Mendag M Lutfi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Oleh karena itu, Rocky Gerung menyimpulkan bahwa Jokowi hanya ingin mendapat tepuk tangan yang saat ini susah didapat dari masyarakat Indonesia.

"Itu artinya dia ingin pamer bahwa dia bisa menyelesaikan keributan supaya dapat tepuk tangan, tetapi tepuk tangan gak bisa didapat karena penonton sudah lama bubar, itu artinya aktor yang ketinggalan skenario jadinya," ucapnya.

Baca Juga: Andi Arief Dapat Sinyal dari Mahfud MD Bahwa Kudeta Demokrat Akan Dinyatakan Gagal

Dirinya juga yakin bahwa dalam dua hari ke depan Mendag M Lutfi akan mundur dari jabatannya.

"Saya menduga begitu karena ada soal pride, kan sebetulnya waktu Mendag Lutfi bicara kita lihat ada ketegasan pada dia itu, bahwa dia tahu demi mengamankan krisis pangan," tuturnya.

"Mendag Lutfi tahu bahwa Jokowi berpikir semacam itu, jadi dia membaca kepentingan Jokowi justru melalui urgency yang dia terbitkan sehingga pak Buwas bereaksi," tutupnya.

Baca Juga: Diusulkan untuk Ganti KSP Moeldoko, Fahri Hamzah: Jangan Ganggu Orang Pensiun Mas, Lagi Enak-enaknya

Sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) telah mengatakan, kebijakan Mendag M Lutfi sangatlah bertentangan dengan visi Jokowi sekaligus seolah ingin membodohi rakyat dengan “menjajah” para petani.

PDIP beranggapan bahwa rencana impor beras yang akan dilakukan jelas membuktikan bahwa Lutfi ingin membodohi rakyat.

Dari aspek historis, ideologis, dan amanat konstitusi, serta pemahaman terhadap konstituen utama kekuasaan pemerintahan negara adalah petani rakyat, kebijakan tersebut sama sekali tidak benar,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Dua WNI Jadi Korban Penyerangan di Amerika Serikat, Kemenlu Diminta untuk Berikan Perlindungan Khusus

Impor beras, meski dilakukan tidak pada saat panen, merendahkan kecerdasan rakyat petani,” sambungnya.

Pada kesempatan lain, Mendag M Lutfi pernah berjanji akan melepas jabatannya jika keputusannya soal impor beras tersebut terbukti salah.

Seperti diketahui, gonjang ganjing isu impor beras semakin memanas, saling serang antara pejabat terkait terus menggelinding, bantahan dan harapan terhadap kebijakan ini bermunculan.

Baca Juga: Beredar Isu Akan Ditarik ke Partai Gelora, Gibran Rakabuming: Pak Fahri Hamzah Saya Anggap Role Model

Di tengah prahara impor beras, Jokowi akhirnya buka suara bahwa dirinya menyatakan impor beras tidak akan dilakukan, kebijakan ini diambil untuk jaga-jaga saja.***(Ivan Indrayanto/Mantrasukabumi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah