Rocky Gerung juga menyampaikan bahwa selalu ada semacam panitia pencitraan guna mengatur skenario opini publik.
"Jadi selalu kita melihat ada semacam panitia pencitraan yang mengatur skenario opini publik," ucapnya.
Baca Juga: Teroris Zulkarnaen 18 Tahun Buron, Benny Josua: Tertangkap Sedang Jualan Bebek
Atas dasar itulah hingga pada akhirnya menurutnya orang tidak menganggap serius apa yang diucapkan presiden dan mereka bisa menebak pada akhirnya.
"Orang tidak anggap bahwa presiden serius juga mengucapkan itu, orang akan anggap itu oke belakangan dia akan ngomong," tuturnya.
Bagi Rocky Gerung hal ini mesti ada konsekuensinya, Menteri Perdagangan dinilainya tidak bisa membaca pikiran Presiden, sementara menteri berpikir bahwa Presiden pasti tahu masalahnya.
Baca Juga: Wakilkan Ade Londok yang Tengah Kritis, Sang Kakak Meminta Maaf: Sakit yang Benar-benar Repot
Hingga pada akhirnya menurutnya, orang menangkap bahwa pola seperti ini terus dipamerkan oleh pemerintah.
Rocky Gerung juga mempertanyakan, kenapa Presiden Jokowi tidak beraksi ketika dua hari sebelumnya sebelum terjadi gaduh.
"Kenapa tidak dua hari sebelumnya, begitu muncul berita pertama tinggal panggil saja kedua menteri tersebut dan kenapa mesti menunggu keributan," tambahnya.