Network
PR TASIKMALAYA - Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) telah mengaktifkan sertifikasi halal terhadap 744 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung pariwisata ramah muslim di Indonesia.
Direktur Utama LPPOM di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur Muti Arintawati menyampaikan bahwa pihaknya merealisasikan sertifikasi halal tersebut yang difasilitasi negara dan kerja sama dengan pemerintah daerah.
“Kami melakukan sertifikasi untuk 744 UMK, yang difasilitasi LPPOM 125, melalui perwakilan-perwakilan kami yang ada di seluruh provinsi, dan di luar 125 itu, kita sebagian besar bekerja sama dengan dinas-dinas di kabupaten/kota," kata Muti Arintawati pada Rabu, 8 Mei 2024, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Hal itu disampaikan Muti bertepatan pada acara puncak Festival Syawal 1445 H yang digelar di Labuan Bajo NTT dengan tema "Akselerasi Ekonomi Masyarakat Lokal melalui Wisata Halal".
Baca Juga: 4 Rekomendasi Wisata Alam di Cirebon, Ajak Keluarga Liburan Bersama
Ia menjelaskan bahwa LPPOM bekerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS) dan pemerintah daerah untuk mewujudkan wisata halal melalui sertifikasi Halal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Tahun ini kami ingin mengawinkan wajib sertifikasi halal dengan wisata halal yang menarik dan berpotensi juga, jadi bagaimana sertifikasi halal bisa mendorong ekonomi masyarakat di daerah destinasi super prioritas, paling besar memang di Labuan Bajo ini," ujar Muti menambahkan.
Khusus di Labuan Bajo akan didukung sebanyak 42 UKM, yang mana 30 UKM akan mendapat pendanaan dari LPPOM dan 12 UKM akan mendapatkan pendanaan dari lembaga lokal.
“Labuan Bajo fokus di Kampung Ujung dan sudah ada 30 orang yang berhasil difasilitasi,” ujarnya.
