Network
PR TASIKMALAYA - Hersubeno Arief menilai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karviana mendapatkan rejeki nomplok.
Berita tentang tersebut masuk dalam lima jajaran berita populer PR Tasikmalaya hari ini, Jumat 19 Maret 2021.
Berikut ulasan lima berita terpopuler yang telah disusun oleh tim redaksi PR Tasikmalaya:
Baca Juga: Kirimkan Surat ke Menpora, Presiden BWF: Saya Meminta Maaf atas Kesedihan yang Dialami Tim Indonesia
1. Hersubeno Arief Sebut Tito Karnavian Mendapat 'Rezeki Nomplok' Usai RUU Pemilu Dicabut, Begini Penjelasannya
Pengamat dan jurnalis politik, Hersubeno Arief menilai bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian disebut menjadi orang berkuasa setelah Presiden Jokowi.
Mencuatnya nama Mendagri Tito Karnavian tersebut, dituturkan Hersubeno Arief setelah adanya penarikan terhadap Revisi Undang-undang atau RUU Pemilu dan Pilkada dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021.
Hal itu disampaikan Hersubeno Arief melalui pernyataanya yang diunggah dalam kanal video berbagi YouTube Hersebuno Point, terkait Mendagri Tito Karnavian yang disebut memiliki hak kekuasaan yang lebih setelah dicabutnya RUU Pemilu ini.
Baca selengkapnya: Hersubeno Arief Sebut Tito Karnavian Mendapat 'Rezeki Nomplok' Usai RUU Pemilu Dicabut, Begini Penjelasannya
2. Soroti Pertandingan Dewa Kipas, International Chess Federation Tiba-tiba Minta Maaf pada Irene Sukandar
The International Chess Federation (FIDE) atau Federasi Catur Internasional, menyoroti pertandingan Dewa Kipas melawan Irene Sukandar.
Pertandingan Dewa Kipas dan Irene Sukandar tersebut disiarkan secara langsung di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang ditayangkan Senin, 22 Maret 2021.
Menariknya, pertandingan Dewa Kipas dan Irene Sukandar yang ditayangkan secara daring tersebut mengundang sorotan dari berbagai pihak.
Baca selengkapnya: Soroti Pertandingan Dewa Kipas, International Chess Federation Tiba-tiba Minta Maaf pada Irene Sukandar
Baca Juga: Beberkan Seluk Beluk CASN 2021, Menteri PANRB Sebut Pemerintah Siap Buka Sekitar 1,3 Juta Formasi
3. Tiba-Tiba Minta Tolong pada PERADI dan KKAI, Dewi Tanjung: Coba Cek Sertifikat Pengacara Novel Bamukmin!
Politikus PDIP, Dewi Tanjung baru-baru ini menuliskan cuitan permintaan tolongnya pada Persatuan Advokat Indonesia (PARADI) dan Komite Kerja Advokat Indonesia (KKAI) untuk mengecek surat izin pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS), Novel Bamukmin.
Permintaan tersebut disampaikan Dewi Tanjung menyusul viralnya video yang menunjukkan bahwa sikap dan tindakan kuasa hukum HRS yang mengamuk di tengah-tengah persidangan.
Lewat cuitannya di Twitter pada Minggu 21 Maret 2021, Dewi Tanjung meminta Persatuan Advokat Indonesia (PERADI) menindak tegas Novel Bamukmin.
Baca selengkapnya: Tiba-Tiba Minta Tolong pada PERADI dan KKAI, Dewi Tanjung: Coba Cek Sertifikat Pengacara Novel Bamukmin!
Baca Juga: Kecewa pada SBY dalam Kisruh Partainya, Rizal Ramli: Kok Bisa Partai Demokrat Jadi Partai Keluarga?
4. Prediksi Jokowi Masuk Partai Demokrat, Refly Harun: Kalau Tidak Tiga Periode, Akan Kemana?
Refly Harun selaku pengamat politik menanggapi soal Pilpres 2024.
Refly Harun menuturkan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menjabat menjadi Presiden kembali, maka Presiden diprediksi akan tetap di dunia politik.
Terlebih putra dan menantu Presiden masuk ranah politik, Refly Harun beranggapan bahwa Presiden Jokowi akan membutuhkan rumah baru.
Baca selengkapnya: Prediksi Jokowi Masuk Partai Demokrat, Refly Harun: Kalau Tidak Tiga Periode, Akan Kemana?
Baca Juga: Simak Fakta-fakta dari Film Justice League Garapan Sutradara Zack Snyder
5. Ungkap Prestasi Presiden Soeharto, Emil Salim: Tidak Bermaksud Rendahkan Karya Presiden Lain
Ekonom Senior, Emil Salim mengungkapkan sejumlah prestasi Presiden Soeharto selama memimpin Indonesia.
Menurut Emil Salim tujuannya mengungkapkan prestasi Presiden Soeharto tidaklah untuk merendahkan karya Presiden lain.
Dalam hal ini termasuk juga Presiden Jokowi yang saat ini tengah berfungsi atau menjalankan tugasnya sebagai Presiden Indonesia.
Baca selengkapnya: Ungkap Prestasi Presiden Soeharto, Emil Salim: Tidak Bermaksud Rendahkan Karya Presiden Lain***
