PR TASIKMALAYA - Ekonom senior sekaligus Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli mengungkapkan, gejala intervensi eksternal dalam kasus kudeta Partai Demokrat menunjukkan tingkatan demokrasi di Indonesia yang masih sangat rendah.
Sebab menurut Rizal Ramli, hal tersebut telah terjadi sejak masa kepemimpinan Soeharto.
Tak hanya itu, dalam tayangan YouTube di kanal Refly Harun, Rizal Ramli menyebut bahwa untuk menghindari intervensi Partai Politik, para pengurus partai politik juga harus menjaga situasi demokratis Partai secara internal.
“Supaya tidak mau intervensi, harus juga demokratis di dalamnya dong,” ujar Rizal Ramli sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tayangan YouTube Refly Harun, Senin 22 Maret 2021.
“Timbal balik. Kalau partainya sangat demokratis di dalam, anggota merasa betul-betul terwakili, nggak ada anggota yang mengajak KLB,” sambungnya.
Menanggapi pernyataan Rizal Ramli tersebut, Refly Harun lantas mempertanyakan soal demokrasi internal terutama di Partai Demokrat yang justru dilupakan para kader partai politik.
Baca Juga: Korupsi Elit Birokrasi Disebutnya Semakin Menjadi, Rizal Ramli: Gaji PNS yang Jujur Justru Diabaikan
Rizal Ramli lantas mengungkapkan kekecewaan pribadi dirinya terhadap Susilo Bambang Yudhoyono yang menurutnya mengerti dan memahami prinsip demokrasi tapi justru membuat Partai Politiknya menjadi partai keluarga.